webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasia
Classificações insuficientes
255 Chs

Kebenarannya

Tasia menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri membuka mulut.

"Marya... aku tau mungkin kau akan membenciku seumur hidup. Dan mungkin persahabatan kita akan hancur setelah ini. Jujur, aku salah bahwa aku tidak menyukai Hadyan. Aku baru menyadarinya. Aku minta maaf," Ia menunduk malu.

Hadyan tidak dapat menahan senyumnya ketika menatap Tasia. Masa bodo dengan Marya - yang ia perdulikan hanyalah Tasia menyatakan bahwa gadis itu menyukainya.

"Begitu, ya? Kau benar-benar penjilat ternyata," Marya terkekeh sinis.

Tasia sudah mengira dan siap atas cacian dingin yang akan dilemparkan oleh sahabatnya itu. Karena itu, ia hanya bisa diam tertunduk.

"Marya, aku harap kau bisa menjaga kata-katamu. Jangan lupa bahwa kalian adalah teman," Tegur Hadyan, tidak terima gadisnya dikatai penjilat. Meski mengatakan dengan lembut, namun aura gelap seakan menyeruak keluar dari tubuhnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com