'Hadyan... hantu? Begitu maksudnya? Jadi selama ini aku menyukai sosok hantu? Ini gila! Di luar nalar!'
Marya melangkah kembali menuju bus yang baru terisi beberapa anak yang sudah terlalu lelah untuk bermain lagi. Langkah kakinya serasa melayang di atas angin. Ia masih berusaha mencerna apa yang barusan ia dengar. Menimbang-nimbang apakah kedua temannya itu masih waras atau tidak. Atau jangan-jangan dirinya sendiri yang sudah gila?! Mungkinkah pengaruh Hadyan sebesar itu terhadap syaraf di otaknya?
"Marya!"
Gadis itu menoleh pada Mark yang memanggilnya. Lalu menanggapi hanya dengan mengangkat dagunya sekilas'.
"Kau sakit? Pucat sekali wajahmu," Mark melangkah santai dengan kedua tangan di dalam kantung celana.
'Dasar sok keren!' Dengan menggeleng, Marya menjawab seadanya, "Sedikit." dengan harapan temannya itu tidak akan mengganggunya lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com