webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasy
Not enough ratings
255 Chs

Setitik Nila

'Hadyan... hantu? Begitu maksudnya? Jadi selama ini aku menyukai sosok hantu? Ini gila! Di luar nalar!'

Marya melangkah kembali menuju bus yang baru terisi beberapa anak yang sudah terlalu lelah untuk bermain lagi. Langkah kakinya serasa melayang di atas angin. Ia masih berusaha mencerna apa yang barusan ia dengar. Menimbang-nimbang apakah kedua temannya itu masih waras atau tidak. Atau jangan-jangan dirinya sendiri yang sudah gila?! Mungkinkah pengaruh Hadyan sebesar itu terhadap syaraf di otaknya?

"Marya!"

Gadis itu menoleh pada Mark yang memanggilnya. Lalu menanggapi hanya dengan mengangkat dagunya sekilas'.

"Kau sakit? Pucat sekali wajahmu," Mark melangkah santai dengan kedua tangan di dalam kantung celana.

'Dasar sok keren!' Dengan menggeleng, Marya menjawab seadanya, "Sedikit." dengan harapan temannya itu tidak akan mengganggunya lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com