webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasia
Classificações insuficientes
255 Chs

241. Kekuatan Manusia Biasa

Dewi Lanjar masuk ke dalam kamar sang putra. Pertama kali ia langsung disapa oleh Dewi Sri yang sedang menjaga Tasia. "Salam, Dewi Lanjar. Bagaimana kabar Dewi?" ia menempelkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Dewi Lanjar mengangguk dengan melakukan hal yang sama dengan tangannya "Salam, Dewi Sri. Kabarku baik. Terimakasih."

Wanita itu menoleh kepada sosok wanita dengan tubuh teramat pucat yang terkulai lemah di atas ranjang dengan dipenuhi darah yang kelihatannya masih terus mengalir keluar dari antara kedua kakinya.

"Astaga.." Dewi Lanjar menutup mulutnya dengan kedua tangan. Matanya terbelalak kaget. "Apa.. Apa yang sesungguhnya terjadi?" tanyanya.

Hadyan muncul dari balik pintu. Berdiri beberapa langkah di belakang ibunya dengan wajah sendu. Sang ibu menoleh ke samping dengan menatap tanya pada Dewi Sri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com