webnovel

399. Kepergian Briella

Hari Senin pun tiba. Ben bangun subuh pukul empat pagi. Lalu ia buru-buru berangkat ke bandara. Ia takut jika ia terlambat.

Ben berpacu dengan waktu hingga akhirnya ia tiba di bandara pada pukul setengah enam pagi. Ia khawatir jika dirinya sudah terlambat untuk menemui Briella yang terakhir kalinya.

Ben berlari menuju pintu masuk bandara dan ternyata di sanalah Briella sedang menunggunya. Orang tuanya ada di sebelahnya.

Ben saling pandang dengan Briella. Lalu Ben memeluk Briella dengan sangat erat. Orang tuanya meninggalkan mereka berdua di sana.

"Maaf, aku terlambat," ujar Ben yang baru saja melepaskan pelukannya.

"Tidak apa-apa. Kita masih ada waktu." Briella tersenyum manis padanya.

"Benarkah? Kalau kamu sudah terbang ke sana, kita tidak akan bertemu untuk waktu yang sangat lama. Bagaimana bisa aku rela membiarkanmu pergi?" Ben merengkuh wajah Briella.

"Kamu harus rela. Aku akan menjadi TKW di sana."

"Yang benar saja?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com