webnovel

The Look Of Love

Author: Santi_Sunz
Urban
Completed · 172K Views
  • 402 Chs
    Content
  • 5.0
    16 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Ben adalah seorang pria playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dengan wajah tampannya, ia mampu meluluhkan hati para wanita. Namun, di tengah kebiasaannya bermain-main dengan wanita, ia harus menghadapi serangan para musuh. Hidupnya berubah menjadi penuh ancaman. Seorang Briella muncul dalam hidup Ben. Wanita itu berhasil membuat Ben bertekuk lutut. Briella tidak semudah itu menerima cinta Ben. Ia tahu seperti apa kelakuan Ben dengan wanita lainnya. Di balik sosok Briella yang cantik dan menawan, ternyata ada sebuah kenyataan yang tak terduga yang membuat Ben tidak bisa bersama dengan wanita itu. Siapakah Briella yang sebenarnya? Masalah demi masalah berlarut-larut hingga Ben harus memutuskan, apakah ia akan lebih memilih keluarganya atau Briella? Dari cara wanita itu menatapnya, Ben tahu bahwa Briella pun mencintainya. Mampukah Ben mendapatkan wanita itu? The Look Of Love. Sequel dari buku "Milly's First Love." Silakan follow IG saya: santi_sunz9 Hanya di Webnovel. PERHATIAN! 21+ KHUSUS DEWASA Buku ini banyak mengandung konten dewasa, mohon bijaksana dalam memilih bacaan Anda.

Chapter 11. Sang Playboy

Seorang wanita sedang mendesah-desah tatkala Ben mencium lehernya. Wanita itu tengah berbaring tanpa busana di ranjang hotel. Sejak tadi Ben terus menerus mencium dan menggerayangi tubuhnya.

Wanita itu dengan senang hati menyerahkan tubuhnya untuk Ben. Sementara itu, Ben baru membuka kancing kemejanya hingga menampilkan dadanya yang bidang dan perutnya yang six-pack.

Semua orang bilang kalau Ben adalah pria yang tampan dan seksi. Ben memanfaatkan hal itu untuk menggoda para wanita.

"Apa kamu menyukainya, Lis?" tanya Ben pada wanita itu.

"Lis siapa? Namaku Tina," ralat wanita itu.

"Ah … ya, Tina. Nama yang cantik, sama seperti orangnya yang cantik juga," puji Ben.

Ia kembali mencium bibir Tina dengan penuh semangat hingga sebuah ketukan di pintu mengusik acara mereka. Ben menoleh ke arah pintu, tapi kemudian memutuskan untuk tidak mempedulikan ketukan itu.

Ia mulai membuka kaitan ikat pinggangnya untuk menurunkan celananya, tapi ketukan di pintu kembali mengganggu bahkan ditambah dengan suara bel pintu yang diulang berkali-kali.

"Siapa itu?" tanya Tina.

"Entahlah."

"Sebaiknya, kamu mengeceknya, Ben," kata Tina yang mulai menarik kimono yang berada di sebelahnya.

Ben mendecak kesal. "Oke."

Ia berjalan sambil mengangkang karena ada sesuatu yang besar mengganjal di balik celananya. Sambil membenahi senjatanya di dalam sana, Ben kemudian mengintip di lubang pintu. Tepat saat matanya menempel di lubang itu, seorang wanita sedang memukul pintu dengan sangat keras.

Meski suaranya agak teredam karena bahan kayunya yang cukup tebal, tapi Ben tidak dapat mengabaikan suara bel yang berisik. Ia terpaksa membuka pintu dan terkejut bukan main.

Seorang wanita molek dengan rambut panjang sepinggang sedang berdiri di sana sambil berkacak pinggang. Wajahnya dipenuhi amarah yang berapi-api, sama merahnya seperti warna cat rambutnya.

Wanita itu mendorongnya dan memaksa masuk ke dalam.

"Eh, eh, apa yang kamu lakukan?" cegah Ben, tapi terlambat.

Wanita itu sudah terlanjur masuk ke dalam dan melihat Tina yang baru saja menutupi tubuhnya dengan kimono satin yang tipis. Wanita itu lalu menggelengkan kepalanya dan mendengus dengan keras seperti banteng.

"Benedict!" seru wanita itu diikuti sebuah tamparan keras yang mengenai pipinya dengan sangat keras.

Tina segera mengambil pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Ben mengusap pipinya dan berkata, "Lisa, aku bisa menjelaskan segalanya."

"Tidak usah!" bentak Lisa. "Kamu mau menjelaskan apa lagi, huh? Kamu mau bilang kalau wanita itu bukan siapa-siapa? Atau kamu mau bilang kalau kamu sedang dijebak?"

Ben mendesah. "Lisa, kamu jangan marah-marah dong, Sayang. Nanti kecantikanmu itu bisa luntur. Aku tidak ingin hal itu sampai terjadi. Kamu adalah wanitaku yang paling cantik," goda Ben sambil mencoba mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Lisa.

Wanita itu langsung menampar tangan Ben dengan keras. "Jangan sentuh aku!"

Tampaknya Tina menggunakan ilmu kilat. Ia baru saja keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan pakaian lengkap, meski kurang bahan. Ben suka melihatnya mengenakan baju sabrina crop top yang menampilkan perutnya dan belahan dadanya yang seksi. Celana pendeknya membuat kakinya yang jenjang terlihat mempesona.

Sayang sekali, wanita secantik Tina harus mendapatkan perlakuan sekasar ini.

"Ben, aku kecewa padamu! Aku pikir kamu serius mencintaiku, tapi ternyata kamu …" Tina menggelengkan kepalanya. Ia mendengus kesal. "Aku harus pergi sekarang!"

"Tina, maafkan aku. Aku—"

"Tutup mulut!" potong Tina.

Tina melirik sekilas ke arah Lisa dengan tatapan membunuh. Tampaknya Lisa nyaris menerkam Tina jika wanita itu tidak segera membalikkan badannya dan keluar dari kamar itu.

Ben hendak mengejar Tina, tapi Lisa malah menahannya. "Kamu masih mau mengejarnya? Apa kamu sudah tidak peduli lagi padaku? Seenaknya saja kamu bercinta dengan wanita lain di belakangku. Aku sakit hati, Ben."

Nada bicara Lisa berubah menjadi sedih dan memelas. Ben membalikkan badannya dan menyadari bahwa hari ini Lisa sedang mengenakan kaus ketat tangan panjang yang terdapat retseleting di bagian dadanya. Hal itu sudah pasti akan mempermudah Ben untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Lekuk pinggang dan pinggul Lisa memang sangat menggoda. Berhubung senjatanya gagal bertempur tadi, tak ada salahnya jika ia sedikit melunak pada wanita di hadapannya ini.

Belum juga Ben memulai, Lisa sudah maju terlebih dahulu. Ia menyentuh pipi Ben yang baru saja ia tampar dan kemudian mengusapnya dengan lembut. "Maafkan aku, Ben. Apa ini terasa sakit?"

"Sedikit. Hatiku lebih sakit lagi," ucap Ben dengan suaranya yang dalam.

"Benarkah?"

Lisa menurunkan tangannya, menyusuri kulit telanjang Ben. Kebetulan Ben belum sempat mengancingkan kemejanya. Hal itu membuat Lisa dengan mudah menyentuh dadanya dan kemudian meraba-raba perutnya.

"Aku lebih sakit hati lagi, Ben. Kamu selingkuh dariku," ucap Lisa dengan suara yang manja.

Ben langsung luluh mendengar wanita mendesah manja seperti itu. Ia menarik pinggang Lisa dan kemudian mencium bibirnya dengan rakus sambil merengkuh wajahnya dengan sebelah tangannya.

Hanya butuh waktu sekejap bagi Ben untuk melucuti pakaian Lisa yang sangat mudah untuk diakses. Mereka bergerak dengan sangat cepat dan tiba-tiba saja Ben dan Lisa sudah berada di atas kasur yang habis Ben gunakan bersama Tina.

Tampaknya Lisa tidak peduli. Mereka terus saja melanjutkan permainan mereka hingga mereka sama-sama terpuaskan.

Setelah mereka selesai bercinta, Lisa pun mendapatkan sebuah panggilan.

"Halo? Ya. Kenapa? Aduh, kenapa bisa marah-marah begitu? Ya sudah, aku ke sana sekarang ya."

Lisa menutup teleponnya dan bergegas mengenakan pakaiannya. "Aku harus pulang. Katanya Jim marah-marah sambil menangis karena mainannya rusak. Dia terus menerus merengek ingin agar aku cepat pulang. Aku harus pulang sekarang sebelum suamiku pulang."

"Oh, oke. Sampai ketemu lagi, Lis."

"Oke." Lisa berjinjit untuk mencium bibir Ben sekilas. "Sampai ketemu lagi."

Ben mengantarkannya sampai ke depan pintu dan kemudian mendesah lega ketika Lisa sudah pergi. Lisa adalah wanita cantik seksi yang diabaikan oleh suaminya. Ben berpacaran dengannya sudah sekitar lima bulan.

Ben tahu jika semua ini adalah hal yang tidak baik. Ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Lisa, tapi wanita itu terlalu lengket padanya. Sepertinya besok-besok Ben akan meninggalkannya saja. Ia tidak ingin berurusan dengan suaminya Lisa.

Akhirnya, setelah membereskan barang-barangnya, Ben pun keluar dari kamar hotel. Ia melakukan check-out di lobby. Sang resepsionis terus menerus tersenyum padanya sambil mengaitkan rambutnya ke balik kupingnya.

"Baik, Mas. Ini tagihannya. Ada dua buah kaleng bir dan paket menu makan siang. Totalnya empat ratus dua puluh ribu rupiah," kata respsionis itu dengan suara yang lembut mendayu-dayu.

Ben mengeluarkan kartu kreditnya dan kemudian menekan nomor pin di mesin EDC.

"Terima kasih, Mas. Uhm, bolehkah saya simpan nomor teleponnya?" ucapnya malu-malu.

Tadinya Ben hendak berkata 'terima kasih kembali', tapi setelah mendengar resepsionis itu berkata seperti itu, Ben jadi memperhatikan wanita itu dengan saksama. Ternyata wanita itu cantik juga. Ia melihat nama yang disematkan di dada kanannya; Elva.

"Ah, Elva. Tentu saja boleh," ucap Ben dengan suara yang menggoda.

Elva pun tersenyum manis. "Terima kasih ya, Mas Ben."

"Panggil Ben saja, supaya lebih akrab."

"Oke, Ben. Nanti aku akan mengirimu pesan ya."

Ben mengangguk. "Oke. Sampai ketemu lagi, Elva."

Ben melambaikan tangannya dan kemudian berjalan keluar dari pintu lobby. Sang petugas vallet parkir telah menyiapkan mobilnya di depan pintu supaya ia tinggal naik dan pergi dari sana. Namun, seorang wanita mencegahnya untuk masuk dan menyuruh Ben untuk duduk di kursi penumpang.

You May Also Like

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
Not enough ratings
540 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urban
Not enough ratings
501 Chs

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · Urban
4.9
1120 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Meri_Sajja
Meri_SajjaLv13

SUPPORT