webnovel

384. Rumah Duka

Briella terkekeh. "Kamu takut pada ayahmu ya."

"Iya lah. Kamu tahu kan kalau dad itu sangat galak. Aku harus menurut padanya," ucap Ben dengan wajah serius.

"Sebenarnya dia tidak terlalu galak. Kamu harus lebih sering berkomunikasi dengannya." Briella menepuk bahu Ben.

"Iya, iya. Aku ingin membujuknya supaya tinggal di rumah bersamaku dan mom."

"Nanti saja kalau urusan kakekku sudah selesai. Dia itu cenderung … uhm … dia itu pasti banyak mengatur segala sesuatu. Jadi, dia pasti sibuk sekali sekarang."

Ben mengangguk. "Iya, iya. Aku paham."

Lalu Ben pun pulang setelah melambaikan tangannya pada Briella.

Ketika dilihatnya jam di ponsel, ternyata sekarang sudah malam sekali. Briella lelah karena ia habis beres-beres hari ini sejak tadi pagi. Ia masuk ke dalam rumah duka dan menemui ibunya.

Ayahnya ada di sana sedang menemani ibunya. "Hai, Briella," sapa ayahnya.

"Hai, Pa."

Lalu ayahnya memeluk Briella. "Aku turut berduka ya, El atas kepergian kakekmu."

"Terima kasih, Pa."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com