webnovel

296. Bucket List

Setelah selesai cuci darah, keadaan Milly jauh lebih baik. Meski begitu, ia tidak yakin jika semua hal ini akan bertahan lebih lama lagi.

Ia menatap putranya dan suami barunya. Mereka adalah orang-orang yang selalu ada dalam hidupnya. Milly bersyukur karena kali ini, ia tidak sendirian.

Hanya saja, mau sampai kapan ia harus cuci darah terus? Milly menangis dalam hatinya karena selama ini ia tidak bisa membahagiakan putranya. Ia membesarkan Ben tanpa kasih sayang seorang ayah.

Milly merasa jika ia belum menjadi ibu yang baik untuk Ben. Seandainya, Nick masih hidup, ia akan bersimpuh dalam pelukan suaminya dan menitipkan satu-satunya putra mereka itu. Hidupnya mungkin tidak akan lama lagi.

Mulai sekarang, Milly harus bersikap baik pada semua orang dan membuat banyak kenangan indah supaya ia tidak menyesal. Jadi, sepulangnya dari rumah sakit, Milly langsung menarik sebuah kertas kosong dan mulai menulis.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com