webnovel

229. Jihan Galau (2)

"Ben, aku tak tahan lagi," ucap Jihan. "Hari Minggu saja dia tidak mengajakku bertemu. Kami hanya mengobrol melalui pesan singkat atau telepon kadang-kadang. Dia bilang, dia sibuk bersama keluarganya."

Ben memutar bola matanya. "Dan kamu percaya begitu saja?"

"Tidak, Ben. Sebenarnya aku curiga padanya, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak mungkin meributkan hal ini padanya."

"Kenapa tidak? Kamu kan tinggal meminta kepastian dari dia. Kalau pergi, kamu merengek-rengek untuk ikut ke acara keluarganya."

Jihan mengedikkan bahunya sambil mengernyit. "Malu, Ben. Aku tidak akan pernah ikut ke acara keluarganya kalau bukan dia yang mengajakku."

"Aduh, Jihan. Aku menyerah. Aku tidak bisa membantumu apa-apa kalau begitu. Kamu atur saja maunya bagaimana karena kalau aku yang mengatur-ngatur, kamu tidak akan terima." Ben menggedikkan bahunya dan kemudian meminum capuccinno-nya yang sudah mulai dingin.

"Ah, Ben kamu ini tidak membantuku sama sekali," keluh Jihan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com