webnovel

226. Cemburu Pada Bapak-Bapak

Saat pikiran Ben sedang berkelana ke mana-mana, ia melihat Lisa sedang mengetik pesan di ponselnya. Kebetulan sekali Ben melihat kepada siapa Briella mengirim pesan tersebut.

"Iya, Om. Aku sedang makan malam di dekat kampus," ketik Briella.

Lagi-lagi, Om Jack. Ben menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Meski ia telah banyak berbuat dosa dengan para wanita, tapi ia tidak bisa diam saja melihat Briella bermesra-mesraan dengan pamannya itu.

Bagi Ben, sikap Briella itu sangat tidak pantas. Bagaimana bisa seorang gadis muda bermesraan dengan seorang pria tua berusia seumuran dengan ibunya? Itu sama sekali tidak masuk akal.

Apa jangan-jangan, Briella lebih suka dengan pria yang matang? Apa Ben kurang matang bagi Briella?

Ben pura-pura berdeham hingga ia terbatuk-batuk. Briella hanya menoleh padanya dan kemudian menyodorkan botol air mineral padanya. "Minum dulu, Ben," ujarnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com