webnovel

151. Mencubit Pipi Briella

"Jadi, begini, Bung. Mungkin Selena masih menaruh perasaan padaku. Kamu harus berhati-hati karena bisa saja dia meninggalkanmu dan memohon padaku untuk rujuk kembali," ucap Ben dengan wajah serius.

Ben tampak seperti yang baru saja melempar kotoran ke wajah Patrick. Pria itu gelagapan dan bingung dengan perkataan Ben. Bisa jadi Patrick mempercayai omong kosongnya itu. Kalaupun memang benar Selena masih berharap untuk rujuk kembali padanya, Ben tidak akan pernah menerima wanita itu lagi.

Selena begitu menyebalkan dan tampak sangat sombong. Tidak seperti dulu saat Selena menjadi kekasihnya yang manja dan menggemaskan. Mungkin Selena membencinya, bisa saja. Ben tidak peduli.

Hubungan di antara mereka telah berakhir, dan sekarang, Ben hanya akan mencintai Briella seorang, tak ada lagi yang lain.

"Hati-hati kalau kamu bicara, Ben!" seru Selena yang tampak murka. "Kalau kamu tidak mau datang ke pesta ulang tahunku, tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com