webnovel

145. Melepas Rindu

"Aku ini masih muda, tidak mau menikah cepat-cepat," kata Briella. "Lagi pula kamu tidak akan bisa menghadapi orang tuaku atau kakekku. Terkadang aku ingin sekali menjadi seperti orang lain yang hidupnya lebih santai. Tidak sepertiku."

Andai Briella ada di sebelahnya, ia pasti akan memeluk kekasihnya itu. Ben jadi sangat merindukannya.

"Ya sudah. Kalau begitu, aku harus bersiap-siap menunggu seperti Liam. Tolong jangan buat aku menunggu sampai dua puluh tahun ya."

"Ben, kamu benar-benar sedang bercanda kan. Ayolah hidupku ini sudah penuh tekanan."

"Astaga. Kamu jangan merasa tertekan ya, Sayang. Ada aku yang akan selalu menemanimu."

Semoga saja ucapan Ben tidak terdengar seperti yang sedang menggombal karena kata-kata itu tulus berasal dari hatinya.

"Uhm, apa menurutmu ini terlalu malam jika aku menemuimu?"

"Hah? Untuk apa?!" seru Briella.

"Aku kangen sekali padamu."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com