Bibir Antares menipis, untuk pertama kalinya, api amarah membakar hatinya. Dia sangat marah, rasanya Antares ingin mencekik mati semua orang yang menuduhnya sebagai pihak yang bersalah.
"Kalian semua jahat! Padahal kalian tahu dengan jelas siapa yang bersalah sejak awal!" Antares berteriak marah, bibirnya bergetar hingga suaranya terdengar sedikit tidak stabil.
Tak ada yang mau mendengarkan ucapan Antares sekeras apapun merman itu berteriak. Semua seolah menutup rapat-rapat telinga mereka dan hanya ingin menyaksikan bagaimana merman itu mendapatkan siksaan.
Rysio melambaikan tangan pada prajurit untuk memulai hukuman cambuk di hadapan rakyat kerajaan agar tak adanya protes perihal ketidakadilan raja. Sesuai instruksi Rysio, dua prajurit memegang cambuk dengan masing-masing dari mereka mengayunkan 100 kali cambukan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com