webnovel

25. Food Shapeshifting

Perkataan Lucia menyebabkan Nier terkejut, karena selama Nier berpetualang bersamanya Lucia tidak pernah mengatakan apapun tentang dirinya sendiri di dunia nyata tetapi sekarang tiba tiba mengajak Nier bertemu? Sepertinya Nier salah mendengar.

"Ekhm, apakah kau bisa mengulanginya?" Nier berkata dengan lembut.

"Aku ingin bertemu denganmu di dunia nyata." Kata Lucia.

Nier terkejut dengan jawaban langsung Lucia, ini sangat membingungkan apakah Lucia mendapatkan masalah disana?

"Tentu mari kita bertemu, apakah kamu mempunyai suatu masalah?" Nier berkata dengan sedikit pelan.

"Tidak, ini tentang turnamen dan pertemuan antar pro player negara ini." Lucia menjawab dengan sedikit mengkerutkan keningnya.

Mendengar itu Nier menjadi tersenyum masam, sekarang dia mulai sedikit tahu tentang Lucia dan itu membuatnya merasa jauh lebih lemah.

Hanya orang orang terkenal saja yang diundang ke acara seperti itu, bahkan untuk para player seperti Rudi yang sudah berlevel 160 lebih tidak diundang dalam acara tersebut.

"Sepertinya ini sangat penting, lalu apa yang harus ku lakukan disana?" Nier bertanya untuk bersiap siap ketika ada suatu masalah.

"Tidak ada, kamu hanya harus datang dan memperkenalkan dirimu itu saja simpel bukan?" Lucia menjawab.

"Baik kalau begitu, apakah kamu bisa memberi tahu apa saja yang ada disana?" Nier masih bingung lalu bertanya lagi dan lagi.

Banyak yang ditanyakan Nier, dia mendapatkan beberapa poin dari cerita Lucia, yaitu dari sepuluh top guild asal Indonesia semuanya akan diundang ke acara itu, selain top guild ada juga para pro player yang datang mengikuti, tiap guild hanya dapat memasuki acara dengan jumlah tidak lebih dari seratus orang.

Para pro player yang diundang dapat mengajak satu temannya untuk datang ke acara dan Lucia adalah salah satu diantaranya.

Nier merasa juga ada yang aneh saat ini, kenapa player level 29 diundang ke acara hebat seperti itu, dia merasa posisi Lucia menjadi semakin tinggi lalu terbang ke langit.

Hanya 5000 orang yang dapat datang ke acara seperti ini, dan dia menjadi salah satunya diantara seluruh rakyat Indonesia.

Acara ini diadakan oleh pihak Exaworld untuk menyampaikan informasi tentang turnamen yang akan datang.

Nier mengangguk mendengar semua itu, dan akhirnya dia mulai memutuskan untuk mengikutinya.

Siapa tahu apa yang ada disana, mungkin dia akan mendapatkan beberapa teman dan informasi yang menarik, dan juga Nier sangat tertarik tentang hubungan top guild asal indonesia ini.

"Apa yang akan kita lakukan?, hanya tersisa 30 menit sebelum kita logout." Lucia bertanya.

"Hmm, sepetinya aku akan mencoba skill baruku." Nier melihat bar DE sudah mencapai 500, yang berarti dia bisa memakai skill itu selama 1 jam.

"Kamu mendapatkan skill baru? Cepat perlihatkan padaku." Lucia selalu tertarik jika membahas pertempuran.

"Sayangnya ini bukan skill tempur, sepertinya skill ini hanya untuk bermain main." Nier berkata setelah melihat informasi skill tersebut.

『 Food Shapeshifting (Active)

Berubah Bentuk Menjadi Apa Yang Anda Makan.

Menggunakan 500 Dark Energy Untuk  Bertransformasi Selama 1 Jam

1000 Dark Energy Untuk 6 jam

2.000 Dark Energy Untuk 12 jam

3.000 Dark Energy Tanpa Batas Waktu. 』

"Iya terserah, gunakanlah." Lucia terlihat tertarik.

Nier hanya bisa mengangguk melihat mata Lucia yang bersinar, lalu mulai memilih daging apa yang akan dimakannya.

Setelah banyak pertimbangan Nier mengambil daging rabbit horn, menurut ingatannya badan binatang ini kecil dan terlihat cukup imut sehingga para penjaga kota tidak akan terlalu memperhatikannya.

Nier mulai memakan daging kelinci itu yang sudah dimasaknya menjadi sup yang enak dan setelah dia selesai memakannya dia mengaktifkan skill barunya.

"Food Shapeshifting"

Tubuh Nier mulai diselimuti oleh energi gelap dan menutupi semua bagian tubuhnya, energi itu perlahan lahan mulai mengecil hingga seukuran kucing yang berada di tangan Lucia.

Tidak sampai 30 detik kemudian energi gelap itu menghilang dan Nier yang berada disana telah menjadi seekor kelinci yang imut!

"Pikkk." Nier mencoba berbicara tetapi bunyi yang aneh keluar dari mulutnya.

Nier merasa bingung dan sedikit takut, bagaimana dia bisa berbicara jika dia dalam kondisi ini.

"Pikkk pikk pikkk." Nier mencoba meminta pertolongan kepada Lucia, tetapi Nier melihat ada sesuatu di pandangan Lucia, matanya terbelalak dan langsung berlari ke arah Nier.

Nier terkejut, dan langsung berlari menghindarinya, dia merasa status kekuatannya saat ini masih sama dalam bentuk manusianya, hanya bagian tubuhnya saja yang sedikit aneh dan susah untuk digerakan.

Nier berlari dengan tubuh kelincinya lalu terjatuh.

'Sial, kenapa menjadi seperti ini' Nier yang mencoba bangkit lagi tetapi dia tidak bisa karena sebuah tangan sudah meraih badannya.

Nier melihat Lucia yang begitu aneh lalu mulai memohon untuk dilepaskan.

"Piik." Nier berkata tetapi yang keluar masih suara kelinci yang imut.

Karena takut, Nier melupakan suaranya yang aneh dan dia memikirkan bagaimana menyingkirkan masalah ini.

Melihat papan obrolan party yang kosong, Nier menghidupkan fitur 'Voice call' dan mulai berbicara dengan Lucia.

"Piikkkk."

"piiiiiikkkk!."

Nier merasa kesal dan berteriak dengan suara kelincinya, dia merasa ingin menangis ketika melihat sistem ini mempermainkannya.

Lucia membawa kelinci itu dalam pelukannya, dan mengelus bagian kepala kelinci dengan sangat lembut.

"Jangan takut, biarkan aku mengelusmu." Lucia berkata dengan lembut yang membuat Nier sedikit takut.

Nier merasa sangat aneh ketika berada di dalam pelukan Lucia, badannya tercium sangat harum dan elusan tangannya yang lembut membuat Nier merasa nyaman.

'Tunggu, pelukan? Apakah ini benar benar diperbolehkan?.' Nier merasa tidak enak dengan situasi ini.

Nier menenangkan dirinya dan kali ini dia memcoba berbagai cara untuk berbicara, melihat papan obrolan party Nier mulai menulis dengan menggunakan suaranya.

Suara Nier yang keluar hanya berbunyi seperti yang tadi tetapi di dalam papan obrolan tersebut itu berubah menjadi bahasa manusia yang dikenalnya.

Nier mengirimkan pesan tersebut dan melihat ke arah Lucia, dia ingin melihat bagaimana reaksinya setelah semua itu.

Tatapan terkejut terlihat di wajah Lucia dia dengan cepat melepaskan kelinci dari pelukannya.

"Hei bajingan, bagaimana kamu akan mempertanggung jawabkannya" Lucia berkata dan matanya yang tajam melihat Nier yang berada dalam bentuk kelinci.

"Piiikkk pikk piiiik." Nier berkata dan dituliskan dalam papan obrolan.

『 NieR : Maafkan aku, ketika aku berubah menjadi bentuk ini tiba tiba saja kamu berlari ke arahku. 』

Lucia mendengar suara imut lagi dan sedikit kekesalannya menghilang.

"Apakah kamu mencoba mendapatkan beberapa keuntungan dariku dengan berubah menjadi makhluk imut itu?" Lucia berkata.

『 NieR : Tentu saja tidak, hanya monster jenis ini yang kukira bisa memasuki kota tanpa dibunuh oleh penjaga 』

Lucia menganggukkan kepalanya, dia juga tahu tentang itu dan dia berjalan ke arah Nier lalu duduk disampingnya.

Melihat Lucia berada di sampingnya yang terlihat seperti raksasa, Nier tertegun.

'bahkan ada skill yang seperti ini di dalam permainan sungguh luar biasa.'

"Nier kembalilah ke bentuk manusia, jika kamu berada disampingku dengan bentuk seperti itu membuatku ingin terus memelukmu." Lucia berkata dengan pipi yang merah.

Nier terkejut dengan kata katanya, sepertinya Lucia benar benar menyukai binatang yang imut.

'Sepertinya aku harus mencari berbagai macam daging yang terlihat imut.' Nier berpikir.

Melihat ke arah Lucia, Nier teringat tentang pelukannya yang tadi, walaupun pelukan itu hanya sebentar tetapi dia telah merasakan dipeluk olehnya.

Badan Lucia begitu berisi sehingga Nier tidak terlalu sakit jatuh dalam pelukannya dan malahan dia merasa begitu nyaman dengan pelukan itu, pantas saja kucing kucing disini pada menyukainya.

'Ohh, sungguh hari yang indah.' Nier berkata dalam hatinya.

5 menit kemudian Nier akhirnya mengetahui cara berubah ke bentuk aslinya, dan itu hanya perlu berteriak 'Shapeshifting stop'.

Nier melihat Lucia di sampingnya dan tersenyum canggung, dan Lucia hanya duduk tanpa mengatakan sepatah kata.

10 menit berlalu tanpa sepatah kata yang keluar, mereka hanya duduk disana dan terdiam.

Nier masih memikirkan bagaimana dia harus meminta maaf kepada Lucia, dia takut jika dia salah berbicara mood Lucia akan semakin hancur.

"Nier, tidakkah kamu memikirkan sesuatu yang menarik?." Lucia yang dari tadi diam mulai berbicara.

Nier bingung dengan pertanyaan itu sepertinya dia diberi kesempatan untuk meminta maaf, Nier mengatakan apa yang dipikirkannya tadi.

"Untuk permintaan maafku, maukah kamu makan malam bersamaku?" Nier berkata dengan hati hati.

Lucia terkejut dan menggelengkan kepalanya.

"Hei, sepertinya kamu berpikir terlalu jauh, yang aku maksud bagaimana jika kamu berubah menjadi orc dan menyelinap ke desa itu?" Lucia berkata.

"Lucia, apa kau seorang jenius?" Nier mulai memikirkan itu, seharusnya dia bisa menyamar sebagai orc tanpa ketahuan.

Lucia lalu berbicara lagi

"Dan untuk ajakan makan malammu, mungkin kita bisa melakukannya sehari sebelum acara dimulai."