webnovel

26. Menjual

Kembali ke dunia nyata, Rein melakukan aktifitas seperti biasanya, Kuliah, makan, dan browsing.

Rein melihat forum Exaworld dan melihat semua daftar item yang dijual, 1 jam berlalu hanya untuk melihat semua informasi ini dan ada beberapa barang menarik yang mungkin bisa dia gunakan dalam pertarungan.

Bagaimana satu orang manusia bisa membunuh satu desa yang berisi ratusan bahkan ribuan orang?, tentu saja Rein sangat tahu tentang ini dan itu adalah racun!.

Rein ingin membuat racun yang tidak berbau dan tidak berasa yang akan dicampurkan dalam makanan.

Menurut informasi dari skill Abnormal Poison Cooking, semakin banyak racun semakin bagus efek racun diberikan. Apalagi jika efek abnormal diberikan, mungkin itu bisa langsung membunuh monster.

Setelah memikirkan semuanya lalu dia membeli berbagai macam racun yang menghabiskan 10 koin emas.

Dia juga menjual daging yang dimasaknya, tetapi kali ini dia tidak menjualnya dalam koin perak tetapi dengan harga 1 koin emas.

Dia memasukan 50 daging AGI dan 50 daging STR, menjualnya dengan 1 koin emas dan menambahkan info di bagian penjualan.

'Daging ini dapat digunakan bersamaan dengan buff potion lainnya!, dapatkan buff dua kali lipat dengan daging ini!'

Rein menulisnya dan menjualnya, 'Setidaknya akan ada beberapa orang yang membelinya kan?, satu daging ini memiliki harga sepuluh ribu rupiah, jika terjual semua maka aku akan mendapatkan satu juta rupiah!'

Sekarang Rein memiliki tujuh ratus koin emas yang setara dengan tujuh juta rupiah!.

"Hahaha, siapa sangka aku yang berdiam diri dirumah bisa mendapatkan begitu banyak uang dari pada bekerja part-time waktu itu." Nier merasa penuh dengan dirinya sendiri.

Ding!

Suara pemberitahuan terdengar dari komputer Rein, dia langsung melihatnya

『 STR Soup Telah Terjual, 1 Koin Emas Diperoleh 』

Rein senang, akhirnya ada yang membeli dagingnya, dan tak lama kemudia dia mendengar pemberitahuan itu lagi.

"Wow, masakanku memang baik, tetapi sultan ini adalah yang terbaik, haha."

Rein melihatnya lalu tercengang, yang dibeli sultan itu tidak hanya satu, tetapi semua dagangan Rein telah dihabiskan semuanya!

Jutaan orang bahkan tidak menyadari jika Rein menghasilkan uang satu juta rupiah hanya duduk dan memasak selama 1 jam lalu mendapatkan uang.

Yang dia lakukan hanyalah memasukan bahan dan menunggu selama 1 jam penuh untuk mendapatkan daging itu!.

1 juta untuk 1 jam, bagaimana jika dia memasak daging selama seharian penuh?, bukankah dia akan mendapatkan 24 juta dalam sehari!?.

"Akhirnya, jalan menuju kesultanan telah terbuka lebar untukku." Rein tersenyum lalu tertawa gila.

Rein menenangkan dirinya, selain menjadi kaya dia juga ingin mendapatkan seseorang wanita, tetapi wanita itu sangat misterius dan belum bisa diukur oleh Rein saat ini.

Rein menjadi fokus sekali lagi, dan mulai mencari resep resep tentang racun dan sekali lagi dia kecewa. Bahkan tidak ada satupun resep yang tersedia.

Sepertinya kompetisi antar guild sangat ketat, Rein tidak melihat satupun resep apapun yang tersedia saat ini.

Setiap guild pasti menginginkan resep untuk memajukan para alchemisnya sendiri wajar saja jika baru beberapa detik memasang resep pasti akan langsung terjual.

Resep ini bukan hanya diincar oleh beberapa pemain, tetapi ini diincar oleh seluruh Guild yang berada di seluruh dunia!.

Apalagi saat Exaworld telah mengatakan untuk mengadakan turnamen antar negara dan ini memicu inflasi yang sangat gila.

Bahkan daging yang Nier jual, dulu harga bahannya hanya 50 bronze sekarang terjual 1 koin emas.

Rein mematikan komputernya setelah membeli ratusan potion dan racun. Dia telah memikirkan sesuatu yang sangat menarik dan mulai login ke dalam game.

* * *

Masih berada di taman Nier melihat friendlistnya dan langsung tersenyum.

Nier menekan gambar video call, dan telihat tulisan menyambungkan. Dan tidak lama terlihat di dalam pandangannya wajah Lucia yang sedang memburu beberapa orc.

'Apakah dia terus leveling seperti ini?' Setiap Nier melihat Lucia dia pasti berada di dekat monster.

"Dimana kamu?" Lucia tiba tiba berkata.

"Aku di taman seperti biasa, apakah kamu bisa kesini? Aku ingin melakukan percobaan." Nier menjawab dan bertanya kembali.

"Tentu, tunggu aku disana." Lucia berkata dan sepertinya dia langsung menuju ke taman.

Nier terdiam, melihat Lucia sangat bersungguh-sungguh tentang tujuannya dia merasa bersalah, dia hanya bermain pada malam hari dan di pikirannya hanya cara cepat menghasilkan uang.

Sepuluh menit kemudian Lucia melihat Nier yang sedang duduk dengan tatapan kosong di matanya.

"Hei, kenapa kamu terlihat begitu menyedihkan." Lucia berkata dengan nada seperti biasanya.

Nier terkejut dengan suara lucia, dan akhirnya terlepas dari lamunannya.

"Ohh, aku hanya sedang memikirkanmu." Nier menjawab dan tersenyum.

Lucia sedikit tersipu lalu menghampirinya dan bertanya.

"Lalu katakan apa rencanamu."

"Aku akan melakukan beberapa percobaan pada daging dan racun." Nier menjawab.

"Racun?, sangat jarang orang yang menggunakan racun untuk bertarung. Baik lakukan sesukamu tetapi saat ini aku tidak bisa menemanimu karena aku sedang fokus untuk menaikan levelku dan senjata ini juga" Lucia berkata dan menunjuk salib besar di punggungnya.

"Baiklah, tetapi tunggu sekitar 30 menit, aku akan memberikan beberapa daging untuk memberimu masakan." Nier berkata lalu mengeluarkan peralatannya.

Lucia hanya bisa mengangguk dan menunggunya, dia mencari kucing di sekitar taman dan menangkapnya lalu kembali duduk di sebelah Nier.

Nier hanya menggelengkan kepalanya dan mulai memasukan beberapa bahan.

Bahan yang dimasukan oleh Nier kali ini berbeda, biasanya dia memakai 2 AGI potion atau 2 STR potion sekarang dia memasukan 1 AGI, 1 STR, dan 1 HP potion tingkat menengah secara bersamaan lalu kemudian memasukan 10 daging dan beberapa rempah rempah.

Nier berharap masakan ini sukses karena ini bisa sangat membantu Lucia leveling selama 50 menit kedepan.

30 menit berlalu dan Nier membuka penutup pancinya dan melihat sinar biru keputihan. Dia tahu sinar apa itu lalu memberikan sepotong daging pada Lucia.

"Makanlah" Nier berkata kepada Lucia. Dan melihat kembali ke dalam pancinya, dari sepuluh daging hanya 3 yang berhasil dimasak.

Nier mengambil sepotong daging dan langsung memakannya. Kali ini dia tidak melihat pemberitahuan sistem untuk menamai masakan ini.

『 Remi Soup

Rating : Rare

Meningkatkan STR +5, AGI +5, Dan Maksimal HP +5% Selama 5 Menit 』

"Luar biasa" Lucia yang berada disebelahnya tiba tiba berkata.

Nier hanya menggosok hidungnya, meskipun hanya dapat memasak 3 potong daging itu masih dapat dikatakan berhasil.

"Nier, sepertinya tidak akan ada guild yang akan berani menolak kamu." Lucia berkata dengan sangat yakin.

"Tentu saja, tetapi saat ini aku tidak akan bergabung dengan guild dulu." Nier berkata.

Lucia mengangguk dan tersenyum, sepertinya dia juga mempunyai pikiran yang sama.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi." Lucia berkata dan berdiri.

"Tunggu, aku ingin menyampaikan informasi kepadamu." Nier dengan cepat menahan Lucia.

"Hmm?, ada apa?." Lucia bertanya.

"Sepertinya besok aku tidak akan login, aku mempunyai acara di rumahku." Nier mengatakannya dengan tenang.

Lucia menaikan alisnya dan tersenyum lalu berkata.

"Ohh, sepertinya itu untuk Remi ya?."