webnovel

THE GIFT OF LOVE

"Rara, aku segera membuktikan Alex memang putraku, darah dagingku. Jika kau berbohong. maka tak segan aku meminta pengadilan memberi hak asuh padaku." PLAKK-! Tamparan keras menyentuh pipi Michael. Terasa pedih dan panas. Mantan istrinya berubah menjadi galak dan keras. Posisinya sedang terancam karena ucapan terakhir tadi. Mereka berperang memperebutkan putra satu-satunya. Kekuatan dan kekuasaan Michael tidak main-main membayar pengacara mahal bukan masalah baginya. Alex tinggal dengannya bersama II Nonno Marchetti sekaligus menjalankan bisnis di Italia. Test DNA akan membuktikan apakah Alex putranya atau bukan. "Kau tidak bisa menghalangi lagi, tak seorang pun!" tuding Michael segera menemukan apa yang dicari setelah perceraian mereka. Sekarang, Rara dan Alex selalu dalam pandangan matanya. Perseteruan membuat darah seorang mafia kembali mendidih. ***

RAYBASIL · Urbano
Classificações insuficientes
228 Chs

SAINT TROPEZ

Sebenarnya Ayu tak ingin berpetualang sendirian selama di Perancis. Om Irwan dan Tante Mirna memaksanya.

Alex sibuk dengan sekolah barunya. Ayu pantas berlibur menikmati kebebasannya, sebelum ingin bekerja kembali.

Pilihannya ke Perancis Selatan. Ada beberapa kota dapat dilalui dalam sekali perjalanan.

Ia bisa menyusuri kota demi kota tersebut lebih santai jika putranya tak ikut bersama dirinya.

Mereka bisa berwisata berdua kapan saja, saat libur sekolah tiba nanti.

Om Irwan memaksa lagi, memakai fasilitas diplomat demi penjagaan dirinya.

Ayu menolak, bukan liburan namanya jika ia terus diawasi, dimanja fasilitas darinya.

Nasihat panjang lebar Om Irwan, sebelum akhirnya berangkat sendirian ke bandara.

Perjalanan Paris ke Nice (Nis.) tidak memakan waktu lama. Ia menikmati semuanya.

Kebebasan yang baru, setelah 10 tahun terus berkutat sendirian mengurus putranya dan pekerjaan kantor.

Menemukan sesuatu unik di negeri Perancis, Ayu gembira seperti anak kecil diberikan mainan baru.

Datang menggali lebih dalam lagi, melihat semua keindahan di sana sini.

Om Irwan ternyata tak melepasnya kemana pun ia pergi. Di bandara Nice, seseorang menjemputnya.

Sopir koleganya, Pak Nurdin mengenali Ayu Saraswati. Ia wanita Asia sesuai profil yang diberikan atasannya.

"Maaf Non Ayu ya, saya Pak Nurdin ditugaskan mengantar selama perjalanan di kota ini," ujarnya pelan tidak mengagetkan tamunya.

Ayu mengangguk.

"Ini pasti kerjaan Om Irwan deh. Benar-benar Om saya itu, ga boleh berlibur sendirian."

Pak Nurdin cuma bisa tersenyum.

"Saya hanya diperintahkan atasan, Non. Lagi pula cukup berbahaya kalau sendiri di sini bagi wisatawan baru. Mari saya antar Non Ayu, mau kemana saja pagi ini?"

Panggilan Non itu mengganggunya, tapi Ayu membiarkan Pak Nurdin meneruskan agar tidak tersinggung karenanya.

Ia sedikit mempelajari kota ini dari gawai.

Sopir kolega Om Irwan pasti tahu seluk beluk kota Nice dari pada dirinya.

Lokasi wisata yang mahal penuh orang kaya tinggal di sini. Tak jauh, negara Monaco begitu glamour siap dikunjungi.

Pandangannya terus menyisir ke bangunan modern dan kuno di sepanjang perjalanan mereka.

Kekaguman terus mengalir dari mulutnya, tak bosannya bertanya ke Pak Nurdin yang selalu tersenyum senang menjawabnya.

Nice sebuah kota yang terletak di tepian Laut Tengah, antara Marseille dan Genoa.

Populasinya tidak banyak, kota ini merupakan pusat turis utama dan resort nomor satu di Riviera Perancis - Cote d'Azur.

Promenade Des Anglais, begitu ramai oleh wisatawan saat Ayu menikmati berjalan kaki menyusuri pesisir pantai.

Tua muda, anak kecil berlarian bermain di pantai. Atau pasangan muda asyik bercanda berpelukan riang gembira.

Jauh di lubuk hatinya ingin seperti mereka.

Tapi Ayu datang ke negeri ini bukan untuk bersenang-senang, ia melarikan diri dari suatu kenyataan.

Pernikahan Michael dan Veronica berantakan itu juga kesalahannya.

Jika saja dirinya tak terlibat dalam kontrak penawaran menyelenggarakan pesta mereka, mungkin mantan suaminya sudah menikah dengan wanita jalang itu.

Sedikit rasa tak rela, ketika tahu Michael menikah bersama wanita yang salah seperti dirinya.

Ia berharap mantan suaminya menemukan kebahagiaan, walaupun tidak bersama dirinya.

Begitulah Ayu menanamkan kedamaian di hatinya 10 tahun ini. Perang pikiran dan hati nuraninya sudah lama berhenti.

Memaafkan kesalahan Michael, melanjutkan hidupnya hanya berdua bersama Alex.

Buru-buru ia tepiskan cerita sedih itu lagi.

Ini liburan menyenangkan, Ayu berusaha menjauhkan pikiran yang buruk mengenai kejadian beberapa waktu lalu.

Masih terngiang teriakan Veronica menghujat dirinya, di belakang punggung Michael.

Lalu pria itu memburunya, memanggil nama begitu keras hingga seluruh tamu undangan kaget mendengarnya.

Teriakan lain dari Papanya. Terasa dunia mau runtuh saat itu bagi Ayu.

"Non Ayu mau jalan kemana lagi, masih ada banyak tempat wisata menarik lainnya yang bisa dilihat," sela Pak Nurdin menyentak lamunannya.

Ayu mengangguk terkesiap, ingin ke kota lainnya yang tak jauh dari sini.

Tempat menarik bagi orang-orang yang belum pernah mengunjunginya.

***

Sebuah kota di French Riviera, 68 kilometer dari Barat Nice dan 100 kilometer dari Timur Marseille. di wilayah Provence Alpes - Cote d'Azur, Perancis Selatan.

Saint Tropez adalah benteng militer dan desa nelayan hingga awal abad ke 20. Kini menjadi tempat mewah berlibur dan tempat tinggal kalangan jetset.

Michael datang menemui sepupunya, Marc Maretta di sebuah cafe.

Bedebah itu asyik minum kopi sendirian di pagi yang cerah. Bahu Marc ditepuk keras.

"Tumben kau bangun pagi! Ada angin apa, kau sudah di sini huh!"

"Hey Michael-! akhirnya kau datang juga, mau pesan hot black coffee? Sekalian kita sarapan pagi sebelum menghabisi musuh-musuh di sini!"

"Hmm cerita basi! Kau diperintahkan Grandpa Marchetti untuk mengawasiku!"

"Aku harus mengakui itu benar Aunty Catarina menghubungi Grandpa beberapa hari lalu, menanyakan kau sudah menengok dirinya di Milan. Sudah dua minggu di Perancis, apa yang sebenarnya kau cari di sini, Michael?"

"Mantan istriku dan putraku ada di sini."

"Whatt--ttt! Kau sudah menikah? Impossible! Jika Grandpa tahu punya buyut darimu, pasti dia memburu terus menerus. Tapi kau bilang, mantan istri?"

"Ceritanya panjang! Aku sempat koma saat kecelakaan balapan liar di Amerika. Sebagian memoriku hilang, sudah 10 tahun lalu tak mencari kabar berita tentang mantan istriku, yang ternyata juga memiliki seorang putra dariku."

"You fucking shit! Seharusnya kau tidak bisa berbuat begitu, putramu itu keturunan II Nonno Marchetti, orang Italia itu sangat menghargai keluarga!"

"Aku tahu, Marc itu kesalahan terbesarku. Hampir saja aku menikahi wanita jalang di saat mantan istriku sebagai penggelar resepsi itu. Benar-benar menghebohkan!"

"Wow! Hidupmu seperti roller coaster, kau gagal menikah dua kali bro-!"

"Thanks God! Kini aku mencarinya di Perancis, kau bisa membantuku?"

Sepupunya Marc Maretta mengiyakan, sambil menyeruput kopi mereka membahas hal penting lainnya.

Michael akan menginap beberapa hari di Saint Tropez.

Weekend menyenangkan jika bersama sepupu yang pandai bermain senjata.

Michael tetap tak terkalahkan, lebih cepat dan handal darinya.

Keahlian diambil dari Uncle Maretta, walau Mom dan Dad Prasojo membenci putra sulung mereka terus berlatih selama liburan di Italia sejak kecil dulu.

Tiba-tiba pandangan Michael berubah.

Terusik karena sesuatu. Pembicaraan dengan Marc sedikit terganggu. Ia melihat seseorang turun dari sebuah mobil.

Sopirnya dari Asia seperti orang yang duduk di belakang mobil tadi.

Seorang wanita muda, tubuhnya ramping dan mungil. Tas punggung kecil, topi, kacamata hitam yang dikenakan, tak mengubah siapa pun dirinya.

Michael sangat mengenalinya!

Ayu Saraswati ada di sini! Di Saint Tropez, unbelievable!

Michael tak percaya.

Beranjak meninggalkan Marc kebingungan menatap sepupunya. Seperti melihat hantu di pagi yang terang benderang ini.

Wanita itu sedang menyusuri pelabuhan, melihat keindahan kota tua. Banyak kapal nelayan dan yacht mewah bersandar di dermaga.

Wajahnya terlihat terpukau, saat membuka kacamatanya. Ya, Ayu mantan istri Michael memang sedang berdiri di sini.

Keberuntungan yang sempurna!

Michael berlari mengejar, tak mau kehilangan dirinya lagi!

***