"Sepertinya sudah lama aku tidak melihatmu," ucap Vires. Dia menghela napas dan mengelap keringat di dahinya.
Namara hanya tersenyum dan mengangguk. Setelah itu Vires pun menatap Namara dengan serius. "Kudengar kau yang melayani Tuan Earl selama tinggal di sini?"
"Itu benar."
"Bagaimana perangai orang itu? Em, apa kau mau menemaniku minum lagi hari ini?" tanya Vires. Dia benar-benar menganggap Namara seperti seseorang yang sudah dikenal.
"Itu .... " Namara berpura-pura ragu. "Aku merasa tidak nyaman. Aku takut jika orang lain akan berpikir hal yang tidak-tidak," ucapnya dengan lembut.
Vires langsung menggeleng. "Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Lihat, ayahku bahkan setiap hari bersenang-senang dengan para pelayan. Jadi, para pelayan pun sudah terbiasa dengan hal seperti ini."
Namara masih berpikir sejenak. Hal itu membuat Vires merasa tidak sabar. Dia langsung memegang tangan Namara dan segera menariknya pergi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com