Cahaya merah berkilat dari kejauhan hingga melesat menuju tempat kekacauan. Namara dan kedua pria di sisinya langsung waspada. "Cepat sembunyikan diri lagi!"
Mereka bertiga kembali membuat tubuh mereka menjadi transparan. Ini untuk berjaga-jaga. Siapa tahu itu adalah orang jahat. Mereka lebih baik bersembunyi darinya.
Kilatan cahaya merah itu berhenti tepat di sebelah ledakan patung. Kilatan cahaya itu tiba-tiba berubah menjadi sesosok wanita bergaun merah yang sangat mencolok.
Ketika melihat sosok itu Namara langsung terkejut. Bukannya apa, tetapi wanita itu benar-benar mirip dengan sosok patung wanita raksasa yang sudah hancur. Tunggu, mungkinkah wanita itu memahat dirinya sendiri?
Wajah mereka sangat mirip, tetapi wanita bergaun merah itu tidak terlalu vulgar seperti patungnya. Mungkin hanya di sana perbedaannya.
"Siapa dia?" bisik Namara. Saat ini mereka masih bersembunyi di balik batu sambil mengintip.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com