"Maaf sudah membuat keributan di sini," ucap Hestia. Dia menatap Namara lalu menambahi, "Maaf merepotkanmu barusan."
Namar tersenyum lalu menggeleng pelan. "Itu bukan masalah," ucapnya tulus.
Hestia memiringkan kepalanya. "Kenapa kau terlihat akrab? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Namara segera menggeleng. "Itu tidak mungkin. Mungkin Nona hanya melihat seseorang yang mirip denganku," ucapnya dengan cepat.
"Kalau begitu aku akan pergi sekarang." Dia mengangguk pada Hestia lalu segera pergi. Jika berlama-lama dengan Hestia mungkin identitasnya akan segera terbongkar.
Setelah Namara pergi, Hestia masih menatap pintu yang tertutup. Selama beberapa saat dia hanya diam sebelum akhirnya melangkah mendekati Helen. "Siapa dia?"
"Pelayan baru di sini," balas Helen dengan singkat.
"Sepertinya kau akrab dengannya," ucap Hestia yang masih merasa penasaran dengan sosok Namara. Dia benar-benar merasa pernah bertemu dengan wanita barusan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com