Nores meratap di depan istana Miru Kembar. Rasa sakit menyengat tangan kanannya. Darah merah masih menetes mengga menodai pakaiannya.
Penyesalan dan ketakutan bercampur menjadi satu. Sebenarnya siapa yang sudah dia singgung? Kenapa kedua orang itu sangat kejam padanya?
Sekarang dia tidak bisa berbicara. Dia juga tidak bisa memegang apa pun lagi karena jari-jarinya sudah buntung. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
Air liur beberapa kali menetes dari mulutnya yang tidak bisa tertutup. Dia merasa dirinya menjadi sangat menjijikkan dan menyedihkan.
Apa yang akan istrinya pikirkan jika melihat keadaannya yang sekarang? Apakah Hionthea masih akan mencintainya?
Wajah Nores menjadi semakin pucat saja. Dengan cepat dia berlari menuju penjara bawah tanah. Dia berpapasan dengan beberapa orang di jalan, tetapi dia sama sekali tidak peduli. Saat ini prioritasnya adalah membebaskan Viserra dan juga Radyn.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com