Monster itu tidak merasa ragu sama sekali. Dia melangkah mendekati Namara lalu mengamati segel yang ada di bahunya. Untuk sesaat dia terhipnotis oleh Divine Charm yang menggodanya. Namun, itu hanya sesaat sebelum dia mencoba mengabaikan itu.
Segel di bahu itu tampak rumit. Namun, dia memiliki sesuatu yang sangat bagus untuk menghancurkan pertahanan apa pun. Ini adalah sebuah keahlian yang dimilikinya.
"Apa kau tidak sedang menipuku?" desisnya dengan waspada. Dia tidak ingin tertipu oleh manusia.
"Aku sudah hidup untuk waktu yang lama. Selama aku bisa melihat wajahku sendiri, itu akan sepadan. Aku sudah merasa cukup dengan itu," ucap Namara dengan tenang.
Akhirnya pria itu berhasil diyakinkan. Dengan perlahan dia mundur. Salah satu lengannya yang penuh dengan guratan merah itu diangkat. Kemudian dia melihat salah satu guratan yang ada di sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com