Pada hari berikutnya, Namara berniat pergi menemui Radyn. Kali ini dia menggunakan cara lain.
Ketika seorang pelayan mengantar makanan ke penjara bawah tanah, dia dengan sengaja menabraknya. Pelayan itu jatuh dan seluruh makanan langsung tumpah.
"Apa yang kau lakukan?!" Pelayan itu berteriak marah.
Namara menunduk. "Maaf, aku terlalu terburu-buru sampai kurang memerhatikan langkah."
Pelayan itu berdecak kesal. Apalagi setelah melihat makanan yang bercecer di tanah. "Apa kau lihat?! Semua gara-gara kau, aku harus mengambil ke dapur lagi," gerutunya.
"Aku … akan membantumu. Aku akan mengambilkan makanan dan mengantar ke … mana?" dia bertanya.
"Penjara bawah tanah," balas pelayan itu dengan ketus.
Namara mengangguk. "Ya. Aku akan menggantikanmu."
Pelayan itu tampaknya merasa lebih senang setelah mendengar ucapan Namara. "Lain kali kau harus berhati-hati," tegurnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com