"Gua terus memikirkan kembali hal terakhir yang benar-benar gua lihat dengan jelas sebelum hari itu ketika gua bangun dan semuanya menjadi kabur. Itu Lu," bisikku. "Itu adalah Lu yang tersenyum saat mengucapkan selamat malam kepada gua dan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk gua lagi." Tenggorokanku tercekat saat aku menambahkan, "Malam yang luar biasa, Clark. Dari semua hal yang telah Lu berikan kepada gua, gua pikir itulah yang paling gua syukuri."
Aku mendengar kakakku terseok-seok sedikit, lalu tangannya dengan penuh kasih menangkup pipiku. "Letri," katanya lembut, lalu dia menarikku ke depan dan memelukku.
Aku menahan tangis saat dia memelukku.
Benar-benar memelukku.
Itu bukanlah pelukan kaku yang dia berikan padaku sehari sebelumnya ketika Gio dan aku meninggalkan rumah Radit.
Itu adalah pelukan Clark yang tulus.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com