-GERRY-
Aku melihat gambar itu lagi. "Tunggu… apakah itu… Walikota Jakarta?"
"Benar," kata Bryan sambil tertawa.
"Anak kita menyuruh walikota untuk berfoto selfie dengannya?" Aku menggelengkan kepalaku. "Man…, dia akan menjadi segelintir, bukan?"
Bryan meringkuk di depanku. "Dia adalah…. Gua juga tidak bisa menunggu."
"Gua juga tidak."
Kami berdua terdiam selama beberapa menit saat pesawat berhenti di landasan pacu dan mulai berguling ke depan, dengan cepat menambah kecepatan. Aku tidak pernah menjadi penerbang yang hebat, meski telah melakukannya begitu sering dalam hidup Aku. Aku tidak terkejut ketika Bryan mengambilnya dan mengencangkan pegangannya di tangan Aku.
"Hei Gerry?"
"Ya?"
"Apakah Lu ingin membuat boneka salju?" dia tiba-tiba bernyanyi, cukup keras untuk didengar orang-orang di sekitar kami.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com