Friedrich hanya memutar matanya mendengar kata-kata Laura. Ia mengerti mengapa Laura begitu berkeras untuk mencarikannya kekasih hanya karena ia belum pernah berkencan dengan seorang wanita. Friedrich merasa ia masih sangat muda dan hidupnya masih sangat panjang.
Lagipula, ia sangat sibuk. Ia tidak punya waktu untuk kekasih.
"Aku tahu kau bisa mendapatkan wanita mana saja," kata Laura sambil menepuk pipi Friedrich pelan. Bibirnya tersenyum lebar. "Tapi kau tidak pernah mau bersosialisasi. Adikmu sudah besar dan bisa mengurus dirinya sendiri. Saatnya sekarang kau menikmati hidup."
"Uhm... aku tidak bisa menikmati hidup," tukas Friedrich. "Pekerjaanku banyak. Ayahmu punya cita-cita membuat inisiatif penjelajahan luar angkasa itu. Bagaimana bisa aku bersenang-senang."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com