Nicolae memandang Altair dan Vega sambil mengangkat alisnya, berusaha menanyakan mengapa mereka begitu bersemangat hendak makan siang bersama Marie.
"Kita kan besok pergi, Pa. Aku ingin bertemu Tante Marie lagi sebelum kita pergi.." kata Altair dengan wajah imut yang membuat Nicolae tidak dapat berkutik. Akhirnya ia terpaksa mengangguk.
"Baiklah, Marie kau yang pilih restorannya..." kata Nicolae ke teleponnya.
Marie yang sempat mendengar kata-kata Altair bahwa mereka akan pergi besok seketika terpaku di tempatnya. Ia hanya bisa menduga-duga kemana ayah dan dua anak itu akan pergi dan apakah pantas baginya untuk ikut campur dengan bertanya.
"Marie?" tanya Nicolae yang belum mendengar jawaban dari gadis itu.
"Eh.. iya, sebentar, aku sedang memikirkan restoran yang enak." Suara Marie yang terdengar riang sesaat membuat Nicolae keheranan, karena gadis itu tidak bersuara seperti orang yang baru kehilangan ibunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com