Vega menyesap tehnya sambil memejamkan mata. Ia mengingat-ingat lagi pria tampan berambut ikal keemasan yang tadi duduk makan di seberangnya. Ahh.. ia memang dulu sangat menyukai Mischa.
Bagaimana perasaannya sekarang?
Akhirnya gadis itu membuka mata dan menoleh ke arah Altair. Suaranya terdengar malu-malu saat ia menjawab pertanyaan saudaranya.
"Aku tidak tahu." Vega tersenyum dan menggeleng perlahan. "Kurasa dulu dan sekarang sudah berbeda. Aku bukan lagi gadis remaja yang tidak kenal malu. Dan... aku juga tidak tahu apa yang terjadi kepada diriku selama aku menghilang."
"Ahh... tapi kurasa dia tertarik kepadamu," balas Altair. "Apa kau tidak merasakan dari caranya bicara denganmu dan perhatiannya yang begitu besar. Kalau ia memang menyukaimu dan ingin mengajakmu kencan.. apakah kau akan menerimanya?"
Vega tertawa kecil mendengar kata-kata Altair. "Kau ini bisa saja."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com