Zein menatap mataku, ketika aku menjeda semua pembicaraan yang mungkin baginya adalah bagian omong kosong.
beberapa saat hanya keheningan yang ada di sekitarku, aku menatap matanya yang memandangi kuburan itu dengan pandangan sangat aneh. Dia seperti menyimpan semua kenangan yang tidak bisa aku deskripsikan sebagai apa.
"Zein.. kau baik-baik saja?." Tanyaku, dia hanya mengangguk lalu memilih duduk di salah satu kuburan yang..? itu kuburan anak terakhir aku dan Marvel.
"Dia baru meninggal 50 tahun yang lalu, apakah itu di tahun yang sama saat suamimu meninggal?." Tanya Zein, yang mengelus batu nisan Tersebut dengan sangat lembut.
"Ya.. Hanya Berbeda beberapa bulan saja, tidak sampai setahun. Dia meninggal dunia dengan cukup sadis." Kataku dengan suara pelan, sesak rasanya mengingat semua masa lalu yang telah aku kubur dalam-dalam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com