webnovel

Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 35

Hazim dan juga Raihan pun sudah tiba di KLIA selama lima hari di negara orang , projek yang mereka handle itu bersama Tan Sri Chow akhirnya berjalan lancar . Pemandu office pun tiba di airport untuk menjemput mereka , kereta alphard berwarna putih itu meluncur laju di atas jalan raya . "𝖧𝗎𝗁 , 𝗅𝖾𝗀𝖺 .. 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗍 𝖪𝗎𝖺𝗅𝖺 𝖫𝗎𝗆𝗉𝗎𝗋 𝗇𝗂 . 𝖫𝗂𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗍𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝗄𝗎 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 , 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝗎𝖽𝗎𝗄 𝗇𝖾𝗀𝖺𝗋𝖺 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂" . Kata Raihan sambil menyandarkan belakangnya di kerusi kereta alphard itu . Hazim yang memandang Raihan sedang merehatkan badannya itu hanya tersengih-sengih .

"𝖮𝗄𝖺𝗒 𝗅𝖺𝖺 𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗇𝖾𝗀𝖾𝗋𝗂 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 , 𝗇𝗂 .. 𝗆𝗎𝗅𝗎𝗍 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗃𝖾 𝖻𝖾𝖻𝗎𝗂𝗁 𝗍𝖺𝗎 𝖺𝗌𝗒𝗂𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗉𝖾𝖺𝗄𝗂𝗇𝗀 , 𝗁𝖺𝗆𝗉𝗂𝗋 𝗉𝗎𝖼𝖺𝗍 𝖽𝗈𝗐" . Sinis Hazim dan terus pecah ketawa nya mendengar telatah nya sendiri nya . "𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖧𝖠𝖧 , 𝖻𝗈𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝗆𝗎𝗅𝗎𝗍 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝗎𝖼𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗇 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗇𝖺 𝗍𝗎 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗁𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗃𝗎𝗄 . 𝖡𝗈𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 , 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗅𝖺𝗐𝖺𝗄 , 𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗅𝖺𝖺 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗌𝖺 𝖾𝗇𝗀𝗅𝗂𝗌𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 , 𝗉𝖾𝗋𝖿𝖾𝖼𝗍 !" . Kali ini ketawa Raihan pula yang pecah , dalam dia gelak sakan pun sempat lagi memuji speaking Hazim yang begitu lancar dan teliti .

"𝖠𝗁𝗁 𝗇𝗂 , 𝖬𝗎𝖺𝗓 , 𝖧𝖺𝗋𝗋𝗂𝗌 , 𝖭𝗂𝗄 . 𝖣𝗂𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝗁𝖺𝖻𝖺𝗋 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗍𝖺𝗄 ? 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝖫𝗈𝗇𝖽𝗈𝗇 , 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗁𝗎𝗋𝗎𝖿 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗆𝖻𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇" . Tanya Hazim sambil memejamkan matanya . Raihan yang mendengar pertanyaan dari Hazim terus membuka matanya , "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗇 , 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝗄𝗁𝖺𝖻𝖺𝗋 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗃𝗀𝗇 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗅𝖺 , 𝗆𝖺𝗒𝖻𝖾 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝖺𝗅 . 𝖫𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝖽𝗂𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗍𝖾𝗇𝗀𝖺𝗁 𝗈𝗎𝗍𝗌𝗍𝖺𝗍𝗂𝗈𝗇 , 𝖼𝗇𝖿𝗆 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗀𝖺𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺" . Balas Raihan tenang , dia memang sangat mengenali sahabatnya itu sejak lama . "𝖧𝗆𝗆 , 𝗒𝖾𝗅𝖺𝖺" . Balas Hazim ringkas .

𝗣𝗢𝗩 𝗥𝗲𝗮𝗻𝗮 .

Dia merebahkan tubuh nya di atas katil sambil mendepakan tangannya , sekali dia memejamkan matanya sambil menarik nafas panjang , wangian lavender yang tersembur di dalam biliknya membuatkan dia nyaman dan selesa . Mindanya terus menangkap wajah Nik yang kacak , lantas dia bingkas bangun dan mencapai telefon iPhone nya yang berada di sampingnya . Aplikasi whatsapp di buka laju , nasib baik daddy nya mengisikan data tiap-tiap bulan untuk dia pakai .

"𝖲𝖺𝗍𝗎 𝗁𝗎𝗋𝗎𝖿 𝗉𝗎𝗇 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗐𝖺𝗌𝗌𝖺𝗉 𝖺𝗄𝗎 ? 𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗅𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 𝗇𝗂 ! 𝗂𝗌𝗁𝗁 𝗀𝖾𝗋𝖺𝗆 𝗇𝗒𝖺𝖺 𝖺𝗄𝗎𝗎 !" . Marah ku sambil sambil memukul-mukul peha ku sendiri . "𝖭𝗂 𝗆𝖾𝗌𝗍𝗂 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒" . Laju aku membuka langkah ku menuruni tangga yang berselok belok . "𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒 ! 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 !" . Jerit ku lantang , hati ku terasa seperti ada api yang membara . Mata ku terus menangkap kelibat orang tua ku yang sedang duduk di atas sofa sambil tersenyum-senyum melihat ke dalam telefon bimbit .

Apabila langkah ku sampai di belakang mereka berdua tanpa menyedarinya , aku terus merampas kasar telefon iPhone mummy ku yang berada di tangannya . Dengan pantas mereka berdua berdiri serta merta , aku melihat ke dalam telefon mummy ku yang membuatkan mereka tidak perasan dengan panggilan ku . Membuntang mata ku apabila melihat gambar kahwin Nik dengan perempuan yang cantik serta memakai tudung . "𝖠𝗉𝖺 𝗇𝗂 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 ? 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 ? 𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺𝖺 𝗇𝗂𝗂 ? 𝖭𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 ? 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺𝖺 𝗇𝗂𝗂 ! 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒𝗒 ! 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 ! 𝗃𝖺𝗐𝖺𝖻𝗅𝖺𝖺 𝗌𝗈𝖺𝗅𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺" . Bentak ku sambil mengenggam kuat telefon mummy ku . Aku hanya memandang wajah mummy yang sedang tertunduk , aku sedikit mengundur apabila daddy datang ingin mendekati ku .

"𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒𝗒 ! 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝗂𝖺𝗆 ! 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗄𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 ! 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗇𝗂 !" . Bengis ku lagi sambil menyuarkan suara hati ku yang sangat membara . "𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 , 𝖼𝖺𝗅𝗆 𝖽𝗈𝗐𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 . 𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺 . 𝖯𝗅𝖾𝖺𝗌𝖾 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 , 𝖽𝗈𝗇'𝗍 𝖼𝗋𝗒" . Pujuk daddy ku namun sama sekali aku tidak mengendahkannya . Pipi ku terasa terasa bahang , hati ku seperti di hiris dengan benda tajam , tangisan ku mulai pecah . "𝖪𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝗁𝖺𝗅 𝗇𝗂 ! 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 ! 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 ! 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 ! 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖾𝗉𝖺𝗍𝗂 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 ! 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 ! 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 ! 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 !" . Bentak ku lagi , air mata ku sudah mengalir deras di pipi ku .

"𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 , 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 . 𝖡𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖾𝗉𝖺𝗍𝗂 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗁𝖺𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 . 𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖭𝗂𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 . 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 , 𝗅𝗂𝗌𝗍𝖾𝗇 𝗆𝖾 , 𝗒𝗈𝗎 𝗆𝗎𝗌𝗍 𝗆𝗈𝗏𝖾 𝗈𝗇 . 𝖩𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝗂𝗄𝗌𝖺 𝗁𝖺𝗍𝗂 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗇𝗂" . Pujuk mummy sambil berjalan mendekatiku , rambut ku di usap lembut . Aku hanya menundukkan wajah ku , hati ku terasa sebak , aku kehabisan kata-kata , aku hanya diam dan melayani perasaan ku . Aku mengangkat wajah ku dan sekali lagi gambar dalam telefon mummy aku pandang dengan hati yang remuk . Aku telah menaruh harapan yang tinggi dengan lelaki yang telah di asuh oleh daddy ku , aku sangat mencintai lelaki itu , aku sangat menginginkannya . Aku mulai mengamati dalam-dalam wajah wanita itu , "𝘬𝘢𝘶 𝘳𝘢𝘮𝘱𝘢𝘴 𝘕𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘶 ! 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘶 ! 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘶 ! 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘮𝘱𝘢𝘴 ! 𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘤𝘶𝘳 ! 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 ! 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘭𝘶 ! 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬 𝘨𝘶𝘯𝘢 ! 𝘴𝘩𝘪𝘵 ! 𝘧𝘶𝘤𝘬 ! 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘯𝘢𝘴𝘪𝘣 𝘬𝘢𝘶 ! 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘕𝘪𝘬 , 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢-𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢𝘢 ! 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘴𝘪𝘢𝘭 !" . Bengis ku dalam hati sambil memandang wajah perempuan yang sedang merangkul lengan Nik . Terlihat wajahnya sangat berseri-seri , sama seperti wajah Nik , gambar mereka beramai-ramai aku pandang silih berganti . "𝘏𝘶𝘩 , 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴 !" . Bengis ku sekali lagi . Aku terus menghulurkan telefon mummy ku semula tanpa berkata apa-apa , aku menyeka air mata ku , hati ku terasa sebak , remuk , segalanya telah bercampur baur . Kebencian mulai menguasai diri ku , aku terus mengatur langkah ku dan meninggalkan mummy dan juga daddy ku yang masih termanggu .

"𝖸𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗇𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝗎𝗍𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗍𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺 𝖭𝗂𝗄" . Cemas puan Mariana sambil mengetap bibirnya . "𝖣𝖺𝗁𝗅𝖺 , 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗉𝗎𝗃𝗎𝗄 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗍𝗎 , 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝗅𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗃𝖺𝗀𝖺-𝗃𝖺𝗀𝖺 𝗃𝖾 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 , 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝗎 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗒𝖺 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 , 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌 𝖺𝗌𝖺 , 𝗐𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖼𝖺𝗋𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂𝗉𝗎𝗇" . Kata Tengku Firdaus sambil merangkul bahu isterinya .