webnovel

Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 18

Langkah Humaira terhenti apabila ada seseorang memanggil nya , dia menggigit jarinya . Seluruh tangannya bergetar, dengan perlahan dia memusingkan badannya . "𝖢𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 ?" . Kata Nik sambil dahi nya berkerut apabila dia melihat Humaira yang seperti dalam ketakutan . Humaira melepaskan nafasnya sebagai tanda lega dengan kehadiran lelaki dingin itu , "𝖤𝗇𝖼𝗂𝗄 , 𝗁𝗆𝗆𝗆 .. 𝖭𝗂𝗄 𝖲𝗁𝖺𝖿𝗂𝗊 𝖧𝖺𝖽𝖺𝗋𝗂 ?" . Sahut Humaira teragak-agak menyebut nama panjang Nik .

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Humaira terus membuat Nik tergelak kecil . "𝖧𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗀𝖾𝗅𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗌𝖾𝖻𝗎𝗍 𝗇𝖺𝗆𝖺 𝖺𝗄𝗎" . Gelak Nik sambil menyapu-nyapu tengkuk nya . Humaira hanya terdiam , pandangannya di alihkan ke arah jalanan di sebelah nya . "𝖧𝖺𝖺 , 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 ! 𝗄𝖺𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗆-𝗆𝖺𝗅𝖺𝗆 ? 𝗌𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀-𝗌𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗍𝗎" . Pertanyaan yang di ajukan oleh Nik membuat kan Humaira tergagap-gagap ingin membuka mulut .

"𝖧𝖺𝖺 , 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗃𝗈𝗀𝗀𝗂𝗇𝗀 . 𝖲𝖺𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗌𝖺𝗇 , 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋" . Balas Humaira dan terus mengetap bibir bawah nya . "𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠 , 𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗋𝖾𝗉𝖾𝗄 𝗇𝗂 , 𝗄𝖺𝗎 𝗃𝗈𝗀𝗀𝗂𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗌𝖾𝗅𝗂𝗉𝖺𝗋 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌𝗍𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗃𝗎 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 . 𝖠𝗀𝖺𝗄-𝖺𝗀𝖺𝗄 𝗅𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝖺𝗄𝗎 𝖼𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 𝗈𝗂𝗂𝗂" . Kata Nik sambil memasukkan tangannya ke dalam jaket hoodie nya yang berwarna coklat .

Humaira terus melihat dirinya yang hanya memakai selipar jepun dan baju tidur polos berwarna hitam . Dia terus menutup matanya dan mengetap bibir bawah nya lagi . '𝘔𝘢𝘪𝘳𝘢𝘩 ! 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘢 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴 𝘴𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘯𝘪𝘪 ! 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 , 𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 !' . Gumam Humaira dalam hatinya . "𝖧𝗆𝗆 , 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗃𝗈𝗀𝗀𝗂𝗇𝗀 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇-𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇" . Terbit idea itu dari kepala Humaira .

Nik mengerling jam tangannya , "𝖩𝗈𝗆𝗅𝖺 , 𝖺𝗄𝗎 𝗁𝖺𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 . 𝖯𝖺𝗌𝗍𝗂 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝖺𝗎𝗁 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗌𝗂𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 . 𝖪𝖺𝗎 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗌𝗂𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 ?" . Tanya Nik sambil memandang Humaira yang seperti menyembunyikan sesuatu . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆" . Terasa loya tekak Humaira apabila menyebut nama lelaki itu .

"𝖪𝖺𝗎 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗍𝖾𝗋𝖼𝖾𝗀𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗍𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺𝖺 ? 𝗃𝗈𝗆𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗁𝖺𝗇𝗍𝖺𝗋" . Pelawa Nik dengan suara dinginnya . "𝖧𝗆𝗆 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄 .." . Belum sempat Humaira menghabiskan percakapannya , Nik terus memotong terlebih dahulu . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝗎𝗄𝗎𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗄𝖾𝗋𝖾𝗍𝖺 𝗄𝖾 ? 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝗎𝗄𝗎𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎" . Ugut Nik dan terus menuju kembali masuk ke dalam keretanya . Humaira mendengus kasar , langkah nya mengikuti Nik dari belakang .

Humaira pun masuk ke dalam kereta marcedes benz milik Nik , dalam kereta itu nampak mewah dengan hiasannya serta berwarna navy menarik lagi minat Humaira . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗁𝖺𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 ?" . Sahut Nik memecah kesunyian mereka berdua di dalam kereta itu . "𝖠𝗐𝖺𝗄 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗄 ?" . Pujuk Humaira dengan muka merayu . Nik yang mendengar Humaira bersuara terus memberhentikan semula keretanya .

"𝖪𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 ?" . Tanya Nik sambil memusingkan sedikit tubuh nya menghadap Humaira . "𝖧𝗆𝗆 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖺 𝖺𝗅𝖺𝗌𝖺𝗇 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝗍𝗎 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅-𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 . 𝖠𝗐𝖺𝗄 𝗍𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝗅𝖺𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺" . Rayu Humaira sekali lagi , hidung nya mulai menunjukkan tanda-tanda ingin menangis . Sebak di dalam dadanya di kawal , dia cuba untuk mencari kekuatan .

Lama Nik memandang wajah Humaira , sudah lama dia tidak melihat wajah gadis itu . Wajah yang penuh dengan senyuman manis , bibir yang tidak pernah lekang dari senyuman . "𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗅𝖺𝖺 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 , 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝗂 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 .. 𝗄𝖺𝗎 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁" . Kata Nik sambil mengangkat kedua-dua keningnya . Humaira pun terus mengangguk , entah mengapa dia tidak boleh menolak pelawaan lelaki itu walaupun dia tidak mengenali sangat dengan lelaki itu .

'𝘔𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪 𝘢𝘬𝘶' . Gumam Nik dalam hatinya sambil tersenyum sinis . Nik berhenti dari pemanduannya kerana traffic light menunjukkan lampu merah , dia memandang wajah Humaira dari samping . Dia tahu yang gadis itu sudah menangis , namun lidahnya kelu untuk bertanyakan apa yang sedang melandai jiwanya . Traffic light di hadapan sudah menunjukkan warna hijau , kereta marcedes benz milik Nik meluncur laju di atas jalan raya .