webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Classificações insuficientes
416 Chs

Sadar

Aku mendengar ada seseorang yang menepuk pipiku dengan pelan. Sebuah gumaman suara dari seseorang bisa aku dengar namun aku sendiri tak tahu sedang membicarakan hal apa.

Aku perlahan membuka mata yang begitu berat sekali. Tangan rasanya lemas dan kepala terasa pusing.

Aku belum bisa menajamkan pandangan sebab semua benda yang aku lihat kali ini buram.

Wajah-wajah tak terlalu aku kenali dengan jelas karena mataku rasanya ingin mengatup lagi.

"Reine sudah sadar."

Samar-samar aku mendengar ada seorang wanita yang berkata seperti itu. Entah siapa. Aku tak tahu.

"Aku selalu menanti kamu dalam setiap waktu. Tak pernah aku sesali karena telah mengenalmu sebegitu dekat hingga seperti ini. Aku mencintai kamu dan akan terus tetap mempertahankan cinta ini sekuat tenagaku. Iya, Reine. Aku telah kembali. Bangun dan sadarlah demi aku. Aku tak bisa melihat kondisinmu seperti ini."

Aku merasakan sebuah sentuhan tangan dari seseorang yang begitu tak asing lagi aku rasakan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com