webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Classificações insuficientes
416 Chs

Panggilan Tak Terjawab

Setelah sampai, aku sedikit heran karena melihat ada banyak polisi yang berdiri tak jauh dari sini.

Ada police line juga yang membentang di depan sana entah ada peristiwa apa yang baru saja terjadi.

Aku ingin menanyakannya, tapi ketika melihat muka-muka warga yang memerah karena marah, membuat niatku urung dan lebih baik masuk saja ke dalam hotel.

'Ah mungkin, ada orang yang tawuran.' pikirku di dalam hati.

Ketika sedang menaiki lift, aku mendengar ada dua orang wanita yang nampaknya tengah membicarakan perihal itu.

Karena penasaran, aku memutuskan mendekati mereka dan menanyakan hal apa yang telah terjadi.

"Oh itu mbak. Tadi ada yang kelahi kurang lebih sepuluh orang."

"Iya. Mereka bawa-bawa senjata tajam. Kan ngeri." sahut wanita satunya lagi.

Nah kan, benar dugaanku.

"Oh..., kalau boleh tahu karena masalah apa ya mbak?"

"Biasa. Ada satu kubu yang menjelekan kubu yang lain. Karena merasa tersinggung, mereka jadinya kelahi."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com