webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Classificações insuficientes
416 Chs

[Vol. 2] Menjenguk Rizki 2

"Aku sangat mencintai kamu. Kuharap kamu tetap di sini jangan tinggalkan aku."

"Kamu tak usah takut, Rizki. Sesaat ini aku akan menemani kamu agar tidak merasa kesepian. Karena kalau harus aku akui pun..., aku memang sangat kesepian di rumah. Di sana berkali-kali aku selalu membaca ulang surat-surat yang kamu berikan kepadaku. Semuanya itu aku anggap sebagai pelipur lara saat aku sedang bersedih dan memikirkan kamu. Sengaja aku melakukan semuanya untuk bisa mengobati diriku sendiri."

Orang-orang yang ada di kamar saat ini merasa bahagia tatkala melihat senyuman kecil yang tampak jelas pada bibir Rizki.

Apalagi bi Nia yang memang sudah setiap hari merawat Rizki sebaik mungkin, hati dia seketika tenang dan bisa menarik kesimpulan bahwa wanita yang sedang bersamanya sekarang adalah wanita yang selalu Rizki utarakan setiap malam kepadanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com