" ma itu papa" teriak Luna dan segera menghampiri Alan yang menunggu di depan gerbang sekolah.
Alan memeluk erat Luna dan menggendongnya.
" papa aku lapar" rengek Luna kepada Alan.
" bagaimana kalau kita membeli roti lapis" ucap Alan meminta saran kepada Luna.
" aku ingin pizza papa" ucap Luna.
" ehmmm ... baik lah kita akan ke kedai pizza di sekitar sini" ucap Alan berjalan mendahului.
Vira hanya diam dan mengikuti mereka dari belakang.
" Alan " panggil Clara dari kejauhan dan segera menghampiri nya. " kau ini bagaimana sayang, katanya kau akan mengantarkan aku pergi ke dokter kandungan?" ucap Clara sambil menggelayut di lengan Alan.
" lepaskan Clara, ada anak ku di sini" protes Alan dan menghentakkan tangan Clara kasar.
" biar saja anak mu tahu Alan" sahut Bu Rosa yang tiba-tiba datang menghampiri.
Luna yang ada di gendong Alan meronta meminta turun dari gendongan papa nya saat melihat neneknya menatap nya penuh ancaman dan berlari memeluk Vira.
" Luna ini mama Clara, ibu tiri mu nanti. karena sebentar lagi kau akan memiliki seorang adik dari mama Clara" jelas Bu Rosa.
Luna menatap wajah Vira. Luna merasa bingung dengan ucapan sang nenek.
" dia masih kecil ma, kenapa mama berkata demikian" protes vira
" ma.. jangan membuat keributan di depan umum" ucap Alan kesal.
" biar Luna tahu Alan. karena Luna kan , yang membuat mu berat berpisah dengan Vira. dari awal mama tidak menyetujui pernikahan mu dengannya. ternyata benar apa yang mama takutkan. kamu tidak bahagia dengan Vira kan?" ucap Bu Rosa jengkel.
" ma.. ini semuanya kesalahan Alan. Alan, yang tidak becus menjadi kepala rumah tangga. jangan mama salah kan Vira." bela Alan dengan nada sedikit meninggi.
" sudah cukup kalian berdebat!" kata Vira menghentikan perdebatan mereka. lalu beralih menatap Bu Rosa " ma, jika mama ingin kami berpisah. suruh anak mu mengurus surat perceraian sekarang. lagi pula aku sudah jengah melihat sikap mu terhadap Luna. aku juga bosan terus - terusan mengalah dan diam dengan ucapan pedas mu!" ucap Vira emosi.
" Dan kau!!, tidak perlu khawatir jika aku akan mempertahankan Alan. karena sampah akan berkumpul dengan sampah pula.bawalah dia pergi jauh dari ku" ucap Vira sambil menunjuk ke arah Clara.
Luna mengeratkan pelukannya di kaki vira.
Vira tersadar dan menghentikan bicara nya. " ayo sayang, kita pulang" ajak Vira dan menuntun Luna pergi.
" Vira, jangan pisahkan Luna dari ku" tahan Alan yang memegang lengan Vira.
" lepaskan aku!" Vira menghentakkan tangan Alan dari lengan Vira.
" ini semua adalah akibat dari kesalahan mu. kau sudah paham sekarang?" ucap Vira menatap dalam mata Alan. " mari kita bercerai " ucap Vira dan mendorong tubuh Alan Sehingga Alan mundur beberapa langkah. lalu pergi meninggalkannya.
" Vira tunggu " kata Alan ingin menghentikan langkah Vira.
" sudah Alan jangan kau kejar!!" perintah Bu Rosa menarik tangan Alan. " biarkan dia pergi " ucapnya lagi.