webnovel

Takdir cinta adira

Blurb Dunia Adira Dermawan menjadi rumit saat ia harus menerima kenyataan tentang kabar kakaknya yang mengalami kecelakaan dan sekarang koma. Di tambah lagi dengan suatu kenyataan kalau ia harus menggantikan posisi kakaknya untuk menikah dengan Ibra Denandra lelaki yang dicintai kakaknya. Disisi lain ia merasa dilema dalam mengambil keputusan ini, apakah ia harus menerima perminta orang tuanya untuk menikah dengan ibra? Atau malah ia akan menolaknya? Dan disisi lain ia merasa pernikahannya dengan ibra adalah konyol, karena tidak ada rasa cinta di antara keduanya. Namun akhirnya, ia menerima dan bersedia menikah dengan ibra dengan alasan tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kecewa.

Afiana_Rangkuti · Urbano
Classificações insuficientes
13 Chs

BAB 2 mencoba ikhlas menjalani

Di perjalanan menuju rumah sakit ponsel adira berdering ia menjawab telepon tersebut dengan tanda tanya siapa yang meneleponnya nomor tak di kenal.

" hallo dengan siapa yah"?

"Dimana"?

Adira mengenali suara ini adalah ibra yang meneleponnya

" lagi di jalan ini kak menuju kesana"?

" semua orang disini menunggumu"

" oke segera kesana"

Dan telepon pun di tutup sepihak oleh ibra.

Hufft.. kenapa seberat ini ya tuhan.. Baiklah adira ini sudah keputusan yang lo ambil dan ini sudah jalan takdir lo, hadapi semua dengan ikhlas dan lapang dada,...

Adira yang menaiki taksi menuju kesana dibuat penasaran dan bertanya bagaimana bisa ibra mendapat nomor teleponnya.. Gila yang benar saja yah jelas dari mama lah. Adira bodoh batinnya bermonolog.

Sesampainya dirumah sakit dia melihat kehadiran ibra, orang tua nya dan orang tua ibra.

Jangan lupakan dengan tatapan dingin mata elang milik ibra yang tak memudarkan kadar ketampanan nya.

" akhirnya kamu sampai juga sayang, di tungguin dari tadi lo"

" iyah ma maaf untuk semuanya, om dan tante udah nunggu lama.."

" kita sudah berkumpul disini langsung saja kita mulai tentang perbincangan kita masalah pernikahan kalian yang akan di percepat 2 minggu ini.. Jelas heru

adira langsung syok dan kaget mendengar kenyataan pernikahan nya dengan ibra diadakan minggu ini dan apa tidak terlalu cepat?

" ini terlalu cepat pa, bukannya kemaren 1 bulan lagi pa?

" iyah lebih cepat lebih baik sayang, rencana baik ngapain harus di tunda tunda lagi" ujar reza

" iyah alangkah bagus di lakukan minggu ini, lebih cepat lebih baik iyah gak ibra sayang?

" hmm" jawabnya singkat

Adira membisu tak tahu mau berbicara apa

" menurut kamu gimana adira sayang? Apa kamu setuju" ?

" iyah ma" bukannya ini terlalu cepat hufftt...

" Yasudah kalau semua sepakat kita akan melangsung kan pernikahan ini minggu ini.. Dan kita tinggal mengatur jadwal, waktu dan tempat di selenggarakan nya."

Adira langsung spontan melihat ke arah ibra yang dibalas dengan tatap datar dan tajam ibra. Ibra langsung meninggalkan ruangan itu dan memutuskan pergi yang langsung di ikuti oleh adira.

ibra duduk di bangku taman rumah sakit.. Untuk menenangkan dan menjernihman pikirannya saat ini..

"kak ibra" boleh aku duduk sini"

" hmm duduk aja"

" kenapa kakak menyetujui keputusan ini? Apa alasannya? Tanya adira penasaran

" menurut mu"? Bagaimana dengan kamu sendiri?

" iyah alasan aku... Karena gak mau mengecewakan orang tua ku dan membuat nya semakin sedih,, dan tak ada pilihan lain" jelasnya..

" menolak pun gak bisa"

" saya juga seperti itu"..

" kakak terpaksa iyah menerima semua ini"? "Maafkan orang tua ku kak yang sudah membuat keputusan ini" ujar adira lesu

" hmm"

" yaudah makasih kakak udah meluangkan waktu kakak untuk kita berbicara, saya mohon pamit kak".. Adira pun langsung memutuskan untuk pergi dari taman itu dan meninggalkan ibra sendirian disana.

Setelah kepergian adira ibra menatap lurus kedepan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada kehidupannya saat ini.

Kenapa semua ini bisa terjadi pada mereka seolah jalan takdir ingin bermain main, lalu mau bagaimana lagi? Bagaimana pun juga ini akan terjadi ibra jugak adira tak bisa menghindari takdir mereka ini.

Tak terasa hari demi hari sudah terlewati waktu pernikahan adira dan ibra 3 hari lagi..

Sepulang mereka dari rumah sakit kemarin, paginya adira akan melakukan fitting baju pernikahan dengan ibra dan akan pergi ke butik bersama mamanya dan tante risa mertua nya.

Dan di butik inilah adira sekarang..

" adira sayang sini deh sayang sepertinya ini cocok deh sama kamu sayang, pasti cantik kalau kamu gunakan, coba deh".. Ujar risa sambil menyodorkan gaun putih pernikahan yang cantik, elegan, dan berkelas.

" uwah bagus ini risa kamu bagus banget memulihkan gaun untuk menantumu ini".. Ujar Adina

" coba pakailah sayang"

" iyah ma"

Adira pun segera berganti keruang ganti dan mencobanya.. Dan Adira pun keluar menunjukan pada dina dan risa.

" uwah sayang kamu cantik banget deh, pilihan mama ini gak akan salah" ujar risa

adira yang mendapat pernyataan itu dibuat kaget saat risa menyebutkan dirinya mama kepada adira... Risa yang mengetahui perubahan mimik wajah adira pun menjelaskan..

" ahh iyah kamu akan menjadi istri ibra bagian dari keluarga denandra, jadi jangan panggil tante lagi, mulai sekarang panggil saya mama yah"..

" eehh.. Iyah tante, iyah ma" ucap adira gugup tak biasa memanggil risa dengan sebutan mama.

" bagaimana gaun nya cocok gak sama kamu?" suka?

" iyah ma, adira suka kok"

Sementara di ruangan kantornya ibra masih berkutat dengan laptop nya, juga masih mengerjakan laporan penting. sebagai seorang CEO di perusahaan ia selalu sibuk dengan kegiatan mengecek progres kinerja perusahaan dan kemajuannha sejauh mana.

Sampai suara ketukan pintu menyadarkan ibra dari pekerjaannya.

masuklah seorang wanita cantik itu adalah sekretaris ibra.

" permisi pak ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani kontrak nya..

" kontrak yang diajukan Jaya group"?

" iyah pak"

Setelah mendapat tanda tangan ibra wanita itu pun pergi dari ruangan ibra..

Ibra mendapat telepon dari mamanya menyuruhnya segera ke butik untuk memfitting baju pernikahan.

" hallo sayang? Kamu sibuk tidak? Ini mama sama adira dan tante Adina lagi di butik fitting baju kalian, kesini kamunya bisa"?

" hmm bisa.. baiklah aku segera kesana"

Dan telepon d iakhiri ibra melesat pergi kebutik.menunggu kedatangan ibra mereka melihat lihat gaun- gaun bagus lain yang di jual disini..

" ma bukannya ini gaun terlalu kebuka banget yah di adira"?

" gak kok sayang, ini juga cocok buat kamu"

" kenapa? kamu mau ganti baju yang lain aja? Kurang suka? Gak nyaman?

" oooh gak kok ma, gak papa ini aja cuma adira nanya pendapat mama aja"

" baguslah kalau begitu lagian ini udah cantik kok sayang" percaya deh sama pilihan mama ini"ucap risa menggoda adira dengan mengedipkan matanya.

Tak lama datanglah ibra dengan setelah baju kantornya tampak gagah dan tampan. Pegawai butik disana sampai terpesona dengan ketampanan nya.

" ahhh sayang akhirnya kamu datang jugak" kamu di tunggu in jugak" ujar risa

" bagaimana menurut kamu adira pakai gaun ini"? Cantik kan? Pilihan mama ini loh"

Ibra langsung melihat adira yang berdiri di samping mamanya dengan pandangan yang sulit diartikan menurut penglihatan adira.

" hmm biasa aja"

" apa biasa aja kamu bilang"? Astaga kamu ini gimana sih bukannya bilang cantik apa gitu malah jawaban gak memuaskan kayak gitu "kesal risa pada anaknya.

" nyesel banget mama tanya pendapat ini sama kamu ujung nya kasih jawaban kayak gitu..

Sejujurnya ibra dibuat terkagum dan terpesona dengan penampikan adira hanya saja ia pandai menyembunyikan nya,, dan tak bisa mau memberitahukan pada mamanya.

Ibra membayangkan kalau saat ini yang di depannya bukan adira melainkan adara melainkan wanita yang dicintainya. Sungguh bahagianya ia saat ini kalau saja bukan adira yang menikah dengan nya tapi Adara.. Sudahlah ibra ini sudah jalanan takdir. Ia pun langsung mengelengkan kepala nya dan mengusir pemikiran seperti itu.

" sudah adira jangan dengarkan ucapan dia tadi, dia emang gini payah, kamu cantik kok pakai ini dia aja yang lain itu matanya"

" yauda ma adira ganti baju dulu"

Masih dengan perasaan kecewa adira berganti baju di ruangan ganti mengingat saat ibra menilai nya tadi biasa saja saat mengenakan gaun itu,.. Ia berharap di beri pujian cantik oleh ibra kenyataan tidak, lagian kenapa adira jadi berharap seperti itu.. Arghh..