webnovel

Takdir cinta adira

Blurb Dunia Adira Dermawan menjadi rumit saat ia harus menerima kenyataan tentang kabar kakaknya yang mengalami kecelakaan dan sekarang koma. Di tambah lagi dengan suatu kenyataan kalau ia harus menggantikan posisi kakaknya untuk menikah dengan Ibra Denandra lelaki yang dicintai kakaknya. Disisi lain ia merasa dilema dalam mengambil keputusan ini, apakah ia harus menerima perminta orang tuanya untuk menikah dengan ibra? Atau malah ia akan menolaknya? Dan disisi lain ia merasa pernikahannya dengan ibra adalah konyol, karena tidak ada rasa cinta di antara keduanya. Namun akhirnya, ia menerima dan bersedia menikah dengan ibra dengan alasan tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kecewa.

Afiana_Rangkuti · Urban
Not enough ratings
13 Chs

BAB 1 awal dari segalanya

Seorang gadis cantik baru saja pulang ke Indonesia yang sudah menyelesaikan study di Jerman dengan jurusan sastra. sosok itu adalah Adira Dermawan.

Adira Dermawan gadis cantik dengan berkulit putih, tinggi, rambut sedikit bergelombang dan hidung mancung.

Dengan semangat ia pulang kerumah melepas rasa rindu pada keluarganya.

Sampai suara dering ponsel menyadarkan nya dan ia segera mengangkat telepon tersebut.

" hallo sayang kamu dimana" ? Tanya mama sambil terisak

" mama kenapa?" tanyanya khawatir

" cepat lah pulang sayang segera kerumah sakit, kakak kamu adira... Mengalami kecelakaan dan mengalami koma.." Jelas mamanya sambil terisak

" iyah ma adira segera kesana"

Dan telepon di akhiri, langkah cepat adira memesan taksi dan menuju ke rumah sakit melihat kondisi kakaknya disana.

Di rumah sakit seorang gadis berbaring lemas di brankar rumah sakit dan tak sadarkan diri di temani oleh sosok lelaki yang selalu ada di sampingnya yaitu ibra.

Ibra Denandra seorang lelaki tampan dingin, dan cuek, dengan sekitar. Dengan postur tubuh tinggi, kulit putih, tatapan tajam dan rahang yang tegas dan jangan lupakan dengan hidung mancungnya.

Di usianya menginjak 28 tahun ini ia sudah memegang jabatan CEO di perusahaan papanya di bidang properti yang ia jalankan beberapa tahun ini dan sukses membuatnya maju.

Reza Denandra ayah dari ibra denandra dan ibunya bernama Risayani

Adara Dermawan kakak dari Adira Dermawan yang berperawakan cantik, dengan kulit putih bersih, hidung mancung dan mata yang indah. Lulusan jurusan informatika dan sudah bekerja di perusahaan papanya sendiri yaitu Heru Dermawan dan ibunya bernama Adina Rianti.

Di rumah sakit, Dokter dan perawat yang berada disana sedang memeriksa keadaan terkini Adara.

" bagaimana dok keadaan anak saya"? Tanya dina

" di karena kan nona adira terkena benturan yang keras di kepala nya, dan banyak mengeluarkan darah membuatnya tak sadar diri karena banyak kehilangan darah, dan dari hasil pemeriksaan Adara memerlukan donor darah" jelas dokter

" lakukan yang terbaik buat anak saya dok, selamatkan anak saya apapun itu" ucap reza

" baiklah saya dan rekan medis semua disini akan berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik buat nona Adara" ujar dokter sungguh

" tapi untuk saat ini nona adara masih mengalami koma dan tak sadar diri, harap keluarga dan kerabat terdekat agar sabar menunggu nona adara sadar kan dir dari koma" ucap dokter itu lagi

" baiklah dok"

" kalau begitu saya permisi dulu"

" kalau ada perlu sesuatu dengan kondisi perkembangan Adara tolong hubungi kami" ucap dokter itu lalu pergi.

" gimana kamu sudah menghubunginya?"tanya heru

" sudah pa, adira lagi menuju kesini"

" sudah kamu yang sabar dan tenang Adina ini suatu cobaan buat kita" ujar risa

" bagaimana aku bisa sabar dan tenang sementara anakku mengalami koma" ujarnya menangis

" sudah ma tenangkan dirimu, ini sudah menjadi cobaan bagi keluarga kita" ujar Heru menenangkan

Sampai suara kenop pintu menyadarkan mereka semua dari pemikiran masing masing dan yang di tunggu kehadirannya tiba.

" ma, papa kenapa bisa jadi seperti ini? Kenapa kak Adara bisa seperti ini ma? Tanya nya sambil terisak di pelukan sang mama

" sayang mama jugak gak tau kenapa bisa seperti ini, mama jugak sedih mendapat kabar ini sayang"

" mama dapat kabar dari masyarakat yang melihat kejadian ini langsung menghubungi mama lewat telepon kakakmu dan mama langsung memberitahu kamu dan ibra juga" ujar mamanya

Adira menghampiri sang kakak dan menggenggam tangannya dengan erat dan mencium nya.

" kak, adira udah pulang bukannya kakak kangen yah sama adira, bukannya kakak yang mengharapkan aku buat cepet balik ke Indonesia.. Aku udah disini, tapi kenapa kakak jadi seperti ini..

Bangun kak,.. ." Hiksss adira pun makin terisak

Ibra di sisi adara hanya menunduk dan lesu.. Tak bisa berkata lagi... Dengan kenyataan pahit ini.

" sayang adira kemarilah "panggil sang mama

" ada apa ma"?

" mama ingin membicarakan suatu hal padamu sayang.."

" apa itu ma?

" menikahlah dengan ibra nak"?

Pernyataan tersebut membuat tubuh adira menegagang dan syok atas permintaan mamanya.

" kenapa adira yang harus menikah dengan kak ibra"?

" iyah kamu menggantikan posisi kakakmu sayang untuk menikah dengan ibra yang di langsungkan dalam waktu dekat ini, dan sudah di rencanakan jauh hari sebelumnya". Jelas adina

" mama kenapa bisa buat permintaan sekonyol itu dan segampang itu ma? Dimana kakak masih mengalami koma dan yang parahnya mama menyuruh aku untuk menikah dengan lelaki yang dicintai kakak"?

" pa tolong jelaskan sama adira kenapa bisa jadi seperti ini"?

" semua ini gak adil ma, pa, buat aku, kak adara dan kak ibra jugak.

Ibra yang sejak tadi hanya diam pun ikut mengeluarkan pendapat nya tentang keputusan ini.

" jangan buat keputusan seperti ini, mana mungkin bisa kami menikah tanpa rasa cinta di dalamnya ma, dan aku hanya mencintai adara." ujar ibra lantang

" masalah cinta itu akan tumbuh di antara kalian jika sering nya bersama nak" ujar reza

" tapi tidak bisa seperti ini, sama saja adira sudah menyakiti hati kak adara, ini gak benar ma" ucap lirih adira

" dengar dan turutilah permintaan kami sebagai orangtua kalian, kami memutuskan ini juga dengan penuh pertimbangan" ujar risa

" ini semua kita lakukan untuk kebaikan kita semua" ujar reza ayah ibra

" ck kebaikan papa bilang? Ujar ibra sinis

Setelah ibra mengatakan hal tersebut ia memutuskan keluar dari ruangan mengakhiri perbincangan itu dan menenangkan hatinya saat ini..

Adira menarik nafas berat, besok paginya ia akan memberitahukan jawaban nya. Pagi yang cerah di kediaman keluarga dermawan, adira menuju keruang makan dan melaksanakan sarapan paginya dengan kedua orang tuanya.

" pagi ma, pa" sapa nya

" pagi sayang, duduklah sayang mama sudah siapkan sarapan untukmu" ujar adina

" soal keputusan dan jawaban kamu kemaren? Sudah kamu putuskan sayang" ?

Dengan wajah murung dan tak bersemangat adira.. Berucap" udah kok ma"

" jadi keputusan kamu sayang? Mama minta semoga kamu memberikan keputusan yang terbaik" ujar adina

Huffft....

" iyah adira bersedia menikah dengan kak ibra ma"

ekspresi adira yang tersirat kekecewaan yang mendalam..

" alhamdulillah bagus kamu mengambil keputusan yang terbaik buat kita semua, yakan pa? Ujar risa

" hmm,, iyah ma" ujar papanya sambil menikmati sarapan panginya

" yauda lanjutkan sarapan paginya" ujar mamanya bersemangat

" dan iyah setelah ini kita akan mengadakan pertemuan dengan ibra dan kedua orang tuanya untuk membahas pernikahan kalian di selenggarakan kapan, ibra jugak udah setuju.." jelas papa nya

Dan setelah perbincangan tadi, di ruang makan hanya diiringi suara dentuman alat makan mereka disana hanyut dengan pemikiran nya masing masing.

Adira sibuk dengan pemikirannya sendiri sampai tak sadar makanan nya dari tadi tak di sentuhnya sama sekali. Hingga mamanya menegurnya.

" sayang kenapa gak di makan nanti kamu sakit loh"

" eehh iyah ma, ini dimakan kok"

Ponsel adira berbunyi...

" hallo ini siapa?.. Adira pun langsung menyudahi makannya dan memutuskan menjawab telepon tersebut.

" heh adira lo kok gak bilang bilang sih, udah balik dari Jerman parah ihh...

Ia mengenali suara ini adalah sahabat nya di waktu SMA Gesya Aluna.

" astaga Gesya,, suara lo itu kencang banget gila rusak ini gendang telinga gue"

" abisnya lo gak bilang ke gue udah balik.. Gak asik banget sih" ujarnya kesal

" iyah mau gimana lagi, gue mau hubungin lo, nomorlo udah gadak di gue"

" jahat banget loh ihh parah mah sama sahabatnya sendiri, bisa nomor gue gak di simpen".

" sorry deh sorry gesya"

" oke gua gak mau tau kita harus ketemuan hari ini, di cafe biasa dulu kita nongkrong". Ujar gesya

" yauda iyah nanti kita ketemu" gue jugak udah kangen banget ini sama lo" ucap adira

" yauda sampai ketemu nanti sayangku see you" tutup gesya mengakhiri telepon mereka

" siapa sayang"? Tanya adina

" gesya ma, ngajak ketemu aku,"

" jadi kamu gak ikut kesana sayang? Menjenguk kakakmu? Kamu harus ikut sayang"

" iyah mama tenang aja adira tetap kesana kok, mama sama papa duluan aja"

" yauda mama dan papa nunggu kamu disana nanti" ujar adina

" yauda kami berangkat dulu sayang" Adira pun langsung menuju ke cafe untuk bertemu dengan gesya disana setelah kepergian mama dan papanya.

" ehh lo udah sampe"? Ujar gesya kaget

" iyah lo nya aja gak sadar"

" hehe sorry"

" kenapa itu muka kok kusut amat dir? Ada apa cerita lah sma gue"

" gak ada apa apa"

" gak mungkin lo pasti bohong sama gue ceritalah ihh, gak baik masalah di pendam sendiri"

" gak bukan apa apa kok ges"

" bukan apa apa lo bilang dari mimik wajah loh udah bisa di artikan kalau lo lagi gak baik baik aja".

" apa susahnya cerita sama gue dira, lo anggap gue sebagai sahabat lo gak si?... Ujar kesal karena dari tadi adira tak jugak jujur dengan masalahnya..

" yauda iyah gue cerita ini"

Dan Adira pun cerita semuanya secara detail tentang masalahnya tanpa terkecuali, gesya yang mendengar itu langsung prihatin dengan keadaan adira.

" ha? Kok bisa sih? Asli gue jugak kalok di posisi lo gue jugak bakalan gak tau harus ambil keputusan yang gimna.. Secara itu kakak lo sendiri"..

" iyah makanya gue udah bener gak ambil keputusan ini ges? Tanya adira

" iyah selama itu keputusan yang baik untuk semua, why not?

" gue masih berat hati dengan keputusan ini karena udah nyakitin hati kakak gue sendiri" ujarnya lesu

" gue takut saat kakak gue bangun nantinya dari koma, ia menerima kenyataan yang pahit ini bahwa lelaki yang dicintainya menikah dengan adiknya sendiri"..

" gue salah yah ambil keputusan ini ges"? Sambil terisak

Gesya yang melihat sorot mata sahabatnya yang rapuh ini membawa adira kedalam pelukan nya dan menenangkan adira

" yauda mau bagaimana lagi ini udah keputusan yang lo ambil, dan namanya jugak ini udah takdir lo, dan lo harus terima dan jalanin dengan ikhlas dan lapang dada. Ucapnya menguatkan adira

" makasih yah Gesya, lo terbaik deh paling ngertiin gue, makasih udah dengerin cerita gue, dan gue ngerasa udah lega sekarang.. Ujarnya sambil mencoba kuat dan tersenyum.