webnovel

Prolog

Aku mendengar suara ombak yang berdebur di telingaku. Suasana ini sangat menenangkan. Aku melihat matahari yang tampak hendak tenggelam ke dalam lautan di ujung sana. Warna oranye dari matahari terbenam sungguh mempesona. Itulah pemandangan terindah bagi orang itu. Orang yang sedang kuharapkan kedatangannya.

Tiba-tiba, aku mendengar suara langkah kaki kecil dari belakang. Aku menoleh dan melihat dia yang tersenyum manis kepadaku. Angin semilir berhembus dan mengibaskan rambut panjangnya dengan indah. Ia merapikan rambutnya sesekali dan melambaikan tangan kepadaku. Ia adalah orang yang mengajarkanku makna dari kata 'menyayangi'.

Aku bukanlah anak yang baik di sekolah. Teman-teman menjauhiku. Tapi, dia tidak seperti mereka. Dia selalu bersikap ramah padaku. Aku sangat bersyukur untuk itu. Meskipun sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan mereka yang menjauhiku.

Dia adalah Yura, teman sekelas yang kini menjadi kekasihku. Aku tidak ingat bagaimana kami bisa bersama. Tapi, aku tahu bahwa aku mencintai gadis yang pendiam ini. Gadis yang hanya bicara jika perlu. Gadis yang menatap orang dengan tatapan datar. Tidak ada ekspresi atau emosi di matanya. Sangat sulit untuk menerka apa yang ada di pikirannya. Tapi, di balik semua itu, ada sisi lain darinya. Sisi yang tidak akan kalian ketahui jika tidak mengenalnya dengan baik.

Ia mendekatiku dengan langkah lembut. Seperti biasa, ia tidak mengucapkan apa pun. Hanya tersenyum dan meraih tanganku erat-erat. Ia menatap matahari yang semakin meredup di ufuk sana. Kecantikannya seakan menyatu dengan pemandangan pantai ini. Wajahnya berseri-seri dengan warna oranye yang dipantulkan oleh matahari. Ia bagaikan matahari yang menyinari hidupku dengan lembut.

"Kamu cantik banget," puji ku padanya. Ia menoleh ke arahku dan tersenyum hangat padaku. Aku merasakan, ia semakin jarang berbicara. Tapi, itu tidak masalah bagiku. Yang penting, ia selalu ada di sisiku. Semua akan baik-baik saja. Aku yakin akan hal itu.