webnovel

Chapter 6 : Keseruan Maya dan Haris

"Jadi bagaimana? Apa kamu suka dengan kejutan yang sudah aku siapkan ini?" Haris bertanya pada Maya setelah membuka ikatan penutup mata dari mata Maya.

"ini semua luar biasa Mas, aku suka sekali! Terimakasih banyak atas kejutan istimewa ini." ucap Maya tak kuasa menahan air mata haru.

Akhirnya Haris menggandeng tangan Maya untuk mendekat meja dinner yang sudah di dekorasi secantik mungkin dari pihak restoran. Lilin-lilin kecil yang menyala memutar membentuk karakter hati memberikan cahaya romantis serta bunga mawar merah dan putih yang ditata cantik di setiap sudutnya. Maya begitu bahagia dengan kejutan yang diberikan suaminya.

Belum usai semua kejutan yang diberikan Haris, setelah mempersilahkan Maya duduk, Haris kemudian memberikan setangkai bunga mawar kepada Maya sambil berkata "I Love You". Maya masih dengan wajah penuh haru membalas kata cinta suaminya. Lalu mereka menikmati makan malam romantis dengan iringan suara sensoufund ditepi pantai.

"Kami bahagia May?" tanya Haris ditengah malam mereka.

"Jangan tanya lagi Mas, ini semua buat aku seperti mimpi, yang aku tidak ingin bangun dari mimpi itu." terang Maya sambil tersenyum bahagia.

"Aku bahagia jika kamu bahagia May, happy honeymoon sayang, seharusnya ini adalah malam honeymoon kita setelah menikah, tapi karena aku sibuk terpaksa baru bisa aku wujudkan sekarang setelah usia pernikahan kita lima bulan."

"Tidak masalah Mas, meskipun tidak ada honeymoon, yang penting kita bisa berdua selalu itu sudah lebih dari cukup bagiku."

"Terimakasih May, kamu benar-benar wanita luar biasa. Dulu kamu adalah pacar yang luar biasa, dan sekarang kamu jadi istri yang luar biasa buat aku. Dengan nanti anak kita lahir ke dunia, kamu juga akan menjadi ibu yang luar biasa." ucap Haris penuh harap.

Dan setelah acara makan malam mereka selesai, Maya dan Haris kembali ke hotel. Sebenarnya Maya masih ingin menikmati suasana malam, tapi Haris menolak dengan alasan kesehatan Maya mengingat honeymoon mereka sekaligus program untuk mendapatkan momongan. Maya menuruti keinginan suaminya itu tanpa protes.

Dikamar hotel, Maya dan Haris segera bersiap untuk beristirahat, namun tiba-tiba ada panggilan masuk dari handphone Haris, panggilan itu dari sang Ibu, Haris menjawab panggilan itu.

"Halo Bu, ada apa telpon malam-malam begini?" tanya Haris ditelpon memastikan bahwa Ibu nya tidak dalam masalah.

"Ibu kangen saja sama kamu, kamu sendiri bagaimana disana? lancar? jangan lupa buat momongan Ris," ucap Ibu Haris diujung telpon.

"Baik Bu, sudah Haris usahakan, tinggal menunggu hasilnya."

Setelah selesai, Haris menceritakan semua pesan Ibunya di telpon kepada Maya. Lalu mereka beristirahat.

***

Sinar mentari pagi telah masuk melewati celah gorden kamar hotel, Maya yang sudah bangun lebih dulu sengaja membuatkan kopi untuk Haris suaminya yang masih tertidur pulas. Maya sendiri sebelumnya sudah melakukan yoga di balkon kamar, menikmati udara pagi dan pemandangan laut yang begitu indah membuat Maya merasa semua perfect untuk meditasi. Sudah lama sekali Maya tidak melakukan itu, karena setiap kali bangun dirinya sudah berkutat dengan dapur dan pekerjaan rumah.

Aroma kopi yang dibuat Maya membuat Haris terbangun dari tidurnya, Haris mencari Maya yang tengah duduk di balkon sambil memandangi lautan luas dari kamar. Haris tersenyum dan berjalan mendekati istrinya, kemudian merangkul tubuh Maya dari belakang serta memberikan kecupan hangat sebagai ucapan selamat pagi.

"Lho, Mas Haris sudah bangun, maaf Mas aku keasyikan melihat pemandangan laut disana sampai nggak sadar kalau kamu udah bangun. Oh iya, aku sudah buatkan kopi untuk kamu, mau aku ambilkan?" tanya Maya pada suaminya yang masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya.

"Nggak usah, kamu disini saja. Aku mau seperti ini lebih lama." jawab Haris meminta Maya untuk tetap diam membiarkan suaminya itu merangkulnya dari belakang.

Beberapa menit kemudian, Haris duduk di samping Maya dan ikut menikmati semua pemandangan yang ada disekitarnya.

"Hari ini kamu ada acara nggak Mas? mungkin meeting dengan rekan kerja Mas gitu,"

"Nggak ada sih, kenapa?"

"Aku mau ke pantai, boleh ya? kita ke pantai naik banana boat, atau kalau nggak naik speed boat."

Haris berpikir sejenak mencerna permintaan Maya yang dirasa sedikit ekstrem, tapi Maya begitu terlihat bersemangat untuk melakukan itu. Haris kemudian setuju dengan keinginan Maya, membuat Maya kegirangan.

"Kali ini boleh, tapi nanti kalau sudah ada baby di dalam perut jangan ada keinginan untuk melakukan hal seperti itu ya?"

"Baiklah, janji nanti kalau ada baby nggak akan main yang ekstrem lagi."

Akhirnya Maya dan Haris bersiap-siap untuk pergi, sebelumnya mereka sarapan pagi di kamar hotel, baru pergi ke pantai sesuai keinginan Maya.

Sepanjang perjalanan menuju pantai, Haris melihat ekspresi wajah istrinya yang penuh kegembiraan, hal itu semakin membuat Maya terlihat begitu cantik.

Setelah beberapa menit mereka tiba di pantai, Haris dan Maya segera bergegas menuju tempat speed boat. Haris paham betul bagaimana Maya ketika bermain speed boat, karena Maya ahlinya mengendarai speed boat. Meskipun begitu Haris tetap saja khawatir dengan istrinya.

"Kita berdua saja ya?" pinta Haris pada istrinya. Karena merasa takut membiarkan Maya sendirian.

"Baiklah, kalau itu mau kamu Mas," jawab Maya sambil mengulas senyum.

Akhirnya mereka berdua mengendarai speed boat membelah lautan, keduanya saling bercanda gurau penuh mesra, Haris yang tak pernah melepaskan tangannya dari pinggang Maya, dia justru dengan mesra mengitari lautan biru.

"Setelah ini aku jadi kepikiran pengen snorkeling, apa kamu setuju?" tanya Haris yang tiba-tiba ingin menikmati pemandangan bawah laut. Tentu saja Maya sangat antusias dan setuju.

Tiga puluh menit kemudian, mereka selesai bermain speed boat, akhirnya mereka melanjutkan keseruan mereka lebih banyak lagi. Hari yang indah untuk mereka yang dimabuk cinta.

Seharian bersama-sama melakukan keseruan yang membuat mereka merasakan lelah, keduanya memutuskan untuk melakukan spa setelah tiba di hotel, Haris tidak menyangka jika seharian mereka berada diluar tanpa jeda istirahat. Haris sedikit khawatir jika usahanya untuk memiliki momongan akan gagal karena kesalahannya sendiri. Haris benar-benar khawatir saat Maya mengeluh jika dirinya lelah tapi bahagia. Membuat Haris mengajak Maya untuk pergi kerumah sakit mengecek kesuburan Maya apakah terganggu atau tidak. Namun Maya menolak karena dirinya merasa baik-baik saja, dan mengatakan kepada suaminya jika tidak perlu khawatir berlebihan, semua akan baik-baik saja. Haris dengan berat hati mendengarkan ucapan istrinya itu. Dia juga berusaha untuk tidak over protektif kepada Maya, bagaimana pun tujuan awal Haris mengajak Maya berlibur adalah untuk honeymoon yang indah, honeymoon yang membuat Maya bahagia, dengan adanya tujuan memiliki momongan, Harus jadi bersikap protektif terhadap istrinya. Akhirnya Haris pasrah dengan keadaan, baginya kebahagiaan Maya adalah yang utama saat itu meski memiliki momongan juga adalah harapan terbesarnya.