269
"Kenapa kamu kaget?" tanya Aletha.
"Dulu, kenapa kamu tidak mau kalau kita--?" Chiraaz tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Mengingat dulu yang terjadi pada kita. Semua sudah salah dari awal. Kalian mengkhianatiku sementara hubunganku dengan Zaidan. Istrinya yang meminta kami menikah," jawab Aletha menjelaskan.
"Oohh." Chiraaz nyengir kuda, matanya melirik pada Fayaaz.
"Cepat sehat ya Chiraaz. Segera selesaikan masalahmu dengan Eljovan." Aletha mengedipkan sebelah matanya.
"Iya," jawab Chiraaz datar. Tidak lama kemudian, Aletha dan Zaidan pergi dari sana.
"Chiraaz, aku mau ke toilet dulu. Tunggu sebentar ya," pamit Fayaaz, ia berlari ke toilet. Karena sudah kebelet, ia tidak menutup pintu dengan rapat.
Merasa ada kesempatan untuk bicara, Eljovan perlahan mendekati Chiraaz. Chiraaz memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Perasaannya masih sakit mengingat keegoisan suaminya yang selalu memutuskan secara sepihak.
"Apa kabar sayang?" tanya Eljovan menyapa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com