Dan begitu meraba sakunya, Fajar terlihat agak kaget.
"Wah, tebal juga keliatannya," ucap Fajar.
Sementara itu Mas Zaini nampak sedang terlihat asik ngobrol dengan penjaga kasirnya.
Kemudian Fajar pun membuka amplop tersebut dan lalu menghitung isinya.
"Satu juta delapan ratus, satu juta sembilan ratus, dua juta... Wah banyak amat Kakek ngasih uangnya, kalau gitu aku tak beli baju, sarung, dan peci sekalian," ucap Fajar lirih.
Barang yang dicari Fajar adalah alat keperluan mandi, ya sabun, shampo, pasta gigi, sikat gigi, sabun cuci dan yang terpenting adalah jajan buat teman-temannya nanti di asrama.
"Sabun-sabun udah, jajan juga udah, sekarang tinggal cari baju dan sarung," ucap Fajar.
Karena tidak tahu di mana letak sarung baju dan peci, lalu Fajar pun menghampiri Mas penjaga koperasi itu.
"Maaf Mas mau tanya, pakaiannya dimana Mas ya?" tanya Fajar.
"Oh ... Maaf Mas disini gak jual pakaian," jawab Mas penjaga koperasi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com