Seperti biasa, di dalam mobil, mereka akan melewati perjalanan dengan saling berdebat. Sesekali tertawa, lalu berdebat lagi, kemudian membicarakan hal yang sama sekali tidak penting tapi terasa begitu penting bagi mereka.
Sering kali Ariel mendapatkan sebuah telefon dari banyak sekali perempuan yang pernah berkencan atau pun menjadi teman tidurnya. Terkadang Ariel menolak panggilan itu demi menghargai Niky. Terkadang, demi mengusir rasa bosan, Niky menyuruh Ariel mengangkatnya dan meladeni semua ocehan perempuan-perempuan genit itu, lalu Niky akan menahan tawanya mati-matian mendengar betapa manisnya rayuan Ariel yang bisa membuat semua perempuan itu meleleh bagaikan jelly.
"Lapar nggak?" tanya Ariel.
"Gue udah makan tadi sama Luna.~
"Langsung ke Ruko aja ya kalau gitu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com