webnovel

Bab 1: Gerbang Waktu

Hujan turun dengan deras, menciptakan alunan melodi alam yang memecah keheningan malam. Di laboratorium bawah tanah yang tersembunyi di dalam universitas terkemuka, Dr. Brianna Mitchell, seorang ahli fisika dengan rambut pirang yang bercahaya dan mata biru yang tajam, berdiri di depan mesin besar yang diberinya nama "Gerbang Waktu."

Laboratoriumnya adalah tempat yang penuh dengan peralatan canggih, layar komputer yang berkedip-kedip, dan jaringan kabel yang rumit. Saat ini, di malam yang gelap, Brianna merasa siap untuk menguji eksperimen beraninya yang telah lama dia persiapkan. Hanya sedikit orang yang tahu tentang proyek rahasia ini, dan hanya satu tujuan yang mendorongnya: memahami misteri perjalanan waktu.

Tubuhnya terasa gemetar saat ia menghela nafas dalam-dalam, mengecek setiap parameter, dan memastikan bahwa semua perhitungannya sudah benar. Hari ini adalah saat yang dia nanti-nantikan. Pada mesin di depannya, terdapat tombol besar berwarna merah yang akan memulai eksperimen ini.

Ketika tombol itu ditekan, laboratorium mulai bergetar dengan intensitas yang mengguncang. Cahaya biru menerangi seluruh ruangan, dan Brianna merasa seolah-olah ruangan itu berputar-putar seakan ada kekuatan besar yang dilepaskan. Waktu pun mulai terasa seperti gelombang yang melibasnya.

Namun, apa yang terjadi selanjutnya tidak sesuai dengan rencananya. Mesin bergetar lebih keras dan mendorongnya ke arah yang sama sekali tidak ia antisipasi. Ia merasa tubuhnya terangkat dari tanah dan tersedot ke dalam pusaran gelombang cahaya yang tak terkendali.

Semuanya menjadi kabur, seperti kilatan warna-warni yang melintas di depan matanya. Dia merasa dirinya melayang di ruang dan waktu, tak lagi memiliki kendali. Dan kemudian, dengan kecepatan tinggi, ia mendarat dengan keras di atas permukaan yang kasar.

Ketika ia mencoba berdiri, ia menyadari bahwa tempat di sekelilingnya tidak lagi laboratoriumnya. Ia berdiri di tengah hutan yang lebat, dedaunan basah dari hujan yang baru saja berhenti. Cahaya matahari pagi mulai merayap melalui pepohonan, menggantikan hujan deras.

Semuanya terasa begitu asing. Brianna melihat sekelompok orang yang mengenakan pakaian yang tampak sangat primitif dan membawa senjata yang ia kenal hanya dari buku sejarah. Mereka tampak tidak menyadari kehadirannya.

Saat ia melihat sekeliling, ia menyadari bahwa laboratorium yang megah telah digantikan oleh pemandangan alam yang liar dan tak dikenal baginya. Ini adalah permulaan dari petualangan yang tidak pernah ia bayangkan.

Brianna memutuskan untuk mendekati penduduk desa yang terlihat kebingungan oleh penampilannya yang aneh. Dia mencoba berbicara kepada mereka, tetapi kata-kata yang ia ucapkan tidak dimengerti oleh penduduk desa. Mereka tampak bingung dan tidak percaya mata mereka. Tidak ada teknologi, tidak ada peralatan canggih, hanya alam dan manusia dengan cara hidup yang sangat berbeda.

Seorang wanita tua yang duduk di dekat perapian menatap Brianna dengan mata yang tajam. Ia berambut abu-abu dan memiliki tatapan yang bijaksana. Brianna merasa bahwa mungkin wanita itu bisa membantu menjelaskan situasinya.

"Saya datang dari tempat yang jauh," ucap Brianna dengan keyakinan. "Apa yang terjadi? Bagaimana saya bisa berada di sini?"

Wanita tua itu merenung sejenak, lalu berkata dalam bahasa yang sama sekali tak dikenal bagi Brianna, "Aku tidak tahu siapa kamu atau dari mana kamu berasal, tapi ada sesuatu yang berbeda padamu."

Brianna merasa bingung. Ini adalah permulaan dari perjalanan epiknya, terjebak di masa lalu yang tak dikenal. Petualangannya untuk memahami dunia ini dan mencoba membangun peradaban yang lebih maju telah dimulai. Dan tanpa perasaan percintaan yang mengganggu, dia siap menghadapi apa pun yang akan datang.