Pagi tepat pukul 7 pagi, Sandra sudah bersiap dengan baju militernya milik alm. ibunya dulu yang mantan militer juga. Dari celana loreng, kaos ketat berwarna hijau lumut dan sepatu boots. Sandra bahkan menguncir rambut pirang panjangnya menjadi ekor kuda. Sandra siap mengubah hidupnya.
TOK.. TOK.. TOK..
Terdengar seseorang mengetuk pintu. Padahal jaman sudah modern, setiap tamu yang berkunjung cukup menempelkan ibu jarinya pada sensor maka komputer akan menganalisa siapa tamu tersebut. Jika tamu tersebut masuk dalam daftar, maka pintu ruang tamu akan terbuka otomatis.
Sayangnya hal itu tak berlaku bagi Tony. Ia suka cara lama seperti orang jaman dahulu. Dimana ia merasa sapaan itu perlu, bukan dari robot atau komputer yang menjawab panggilan kita.
PIP. KLEK..
"Hallo Tony, good morning." sapa Sandra dengan senyum manisnya.
Spontan Tony langsung terkejut dengan penampilan Sandra yang terlihat garang.
"Wow, you look.. sharp. I like it." ucap Tony kagum menatap lekat Sandra dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.
(Disini visual Sandra saya memakai Scarlett Johansson yang bermain sebagai Black Widow dalam film Marvel).
Sandra hanya tersenyum tipis melihatnya.
"Thank you, Tony. Semoga penampilanku pantas untuk kerja baruku." ucap Sandra sedikit cemas.
"Jangan khawatir. Ada aku yang akan menjagamu." ucap Tony dengan senyum menawannya.
(Disini visual Tony saya memakai Liam Hemsworth yang bermain dalam film Mockingjay sebagai Gale).
Akhirnya Tony dan Sandra pergi bersama meninggalkan apartment militernya menuju ke distrik 8 dengan mobil pribadi Tony. Sandra hanya diam saja selama perjalanan. Ia gugup takut jika tak diterima. Tony memperhatikannya.
"Relax, tak usah secemas itu. Kau pasti diterima." ucap Tony mencoba menenangkan Sandra yang terlihat pucat.
Sandra hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Perjalanan hampir 2 jam itu pun berakhir. Mereka tiba di sebuah gerbang pintu masuk yang besar menuju ke pusat tambang di Distrik 8. Terlihat para pekerja mengenakan sragam khusus berwarna abu-abu. Ternyata itu tambang batu bara.
Sandra melihat banyak pekerja wanita yang terlihat begitu kuat dan tangguh dari otot-otot ditubuhnya. Sandra makin minder. Sandra berjalan dibelakang Tony menundukkan wajahnya dan sesekali melirik ke arah para pekerja. Mereka pun ikut memperhatikan Sandra.
Akhirnya mereka sampai ke sebuah kantor yang berada dalam tambang itu. Ternyata Tony sudah membawa dokumen milik Sandra yang bahkan Sandra sendiri tak tahu jika Tony sudah mempersiapkannya. Sandra melirik Tony tapi Tony malah mengedipkan salah satu matanya sambil tersenyum genit. Sandra hanya geleng-geleng kepala.
"Oh, Captain T. How are you? Long time no see," sapa salah satu komandan dalam pasukan disana yang bertanggungjawab dalam pengelolaan tambang.
"Hallo Komandan Akira. I am fine. Thank you." jawab Tony sembari membungkuk hormat.
Sandra pun ikut membungkuk hormat pada Akira. Tony memperkenalkan Sandra secara singkat pada Akira. Dengan sigap, Akira langsung membaca berkas laporan milik Sandra. Ia terkejut ternyata Sandra adalah mantan isteri Captain Rey.
"Kau isteri Rey? Kenapa kau mau bekerja di tambang?" tanya Akira bingung.
"Untuk menjadi lebih kuat, komandan Akira." jawab Sandra mantab.
Semua orang menatapnya seksama. Akira tersenyum miring padanya.
"Baiklah jika itu keinginanmu." jawab Akira sembari memberikan stempel pada laporannya.
Terlihat Sandra sangat senang begitupun dengan Tony. Sandra diterima. Ia mendandatangani surat perjanjian kerja di tambang selama 6 bulan dengan scan sidik jarinya. Semua data mengenai Sandra pun langsung terekam oleh database. Sandra diajak melihat-lihat lokasi tambang dan skema kerjanya.
Terlihat Sandra begitu fokus. Ia juga dikenalkan oleh para wanita pekerja yang akan satu divisi dengannya. Mereka terlihat ramah dan banyak yang seumuran dengannya. Terlihat pekerjaan fisik ini akan sangat membantunya membangun bentuk dan otot tubuh. Sandra semakin semangat ingin segera bekerja.
Ia akan mulai bekerja besok pagi. Masuk mulai pukul 9 pagi dan selesai pukul 5 sore hari. Ia akan berangkat menggunakan kereta bawah tanah khusus pekerja tambang yang akan langsung menuju ke pusat tambang batu bara. Siang itu Tony kembali mengajak Sandra kembali ke apartment militernya agar beristirahat.
"Terima kasih banyak Tony atas bantuanmu. Aku akan berusaha sebaik mungkin agar lolos tes fisik. Aku sudah membulatkan tekad agar bisa masuk ke militer dan bisa menjadi seorang USER sepertimu, seperti Rey." ucap Sandra kembali mengingat mantan suami tercintanya.
"Kau pasti bisa Sandra. Awalnya mungkin sulit karena kau belum terbiasa tapi aku yakin kau akan menjadi lebih kuat ketika kau sudah menjalaninya. Aku akan selalu mengunjungimu ketika jadwalku kosong." ucap Tony penuh perhatian.
Sandra merasa senang karena Tony sangat baik padanya. Sandra selama ini menilai Tony sangat cuek padanya. Tony hanya mau mengobrol dengan Rey saja. Sandra berfikir jika Tony kasihan padanya, oleh karenanya Tony merubah sikapnya menjadi lebih lembut padanya.
2 jam perjalanan pun berakhir. Tony mengantarkan Sandra hanya sampai depan pintu utama apartmentnya. Sandra turun dari mobil elektrik milik Tony. Pintunya pun terbuka otomatis.
Sebuah mobil yang hanya muat untuk 2 orang dengan sebuah bagasi dibelakang. Tanpa ban yang menyentuh aspal. Mobil modern yang mengambang di atas jalanan. Suara mesin yang sangat halus bahkan hampir tak terdengar. Hanya dimiliki oleh Captain pasukan sebagai fasilitas mewah mereka.
Rey juga mendapatkannya saat masih bertugas dulu. Namun saat dirinya meninggal, fasilitas-fasilitas mewah yang diberikan oleh Negara pun diambil kembali. Sandra kini kembali hidup sederhana dengan uang tunjangan alm. suaminya dan apartment dari alm. orang tuanya dulu.