"Anda memang guru pamong saya, dan Anda lebih pengalaman mengajar daripada saya tapi, soal membaca hati orang lain saya lebih tahu dari pada Anda." Ivy mengatakannya secara terang-terangan dengan nada santainya tanpa ekspresi. Kemudian, setelah berbicara empat mata dengan bu Arri, dia melihat beberapa anak yang tadinya dianggap Ivy sebagai anak yang nakal itu.
Semoga bu Arri yang masih kesal itu juga tidak merasa terprovokasi karena terpandang tidak adil ini, namun kami tahu guru pamong kami sebenarnya adalah orang yang sangat baik dan penyayang.
Ivy kemudian mengangkat tangannya dan hendak menunjuk anak-anak yang dimaksud nakal itu. "Kamu, kamu, kamu ...." Dengan serius dan rasa percaya diri yang tinggi dia menunjuknya.
Membuat suasana tegang di kelas ini semakin menjadi!
Tentu saja Ivy menunjuk beberapa anak itu dan seketika anak-anak yang ditunjuk oleh Ivy itu sempat membentak meja dan berdiri.
"Loh, mbak, saya ini salah apa? Saya tidak melakukan apa-apa loh-"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com