webnovel

SILVER TIME

Author: ANABANTINGAN
Urban
Completed · 151K Views
  • 332 Chs
    Content
  • 5.0
    37 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Note: Juara 3 Event WPC 33 IND kategori Female Lead Status: Completed ________________________________________ Berawal dari semester 3, Zaskia menjalin hubungan dengan cowok tampan yang jadi superstar di kampusnya. Sebut saja namanya Muhammad Raka, pacar Zaskia saat ini. Namun, setelah berkencan berkali-kali, Zaskia melihat keanehan dalam diri Raka. Kedekatan di antara keduanya tidak bisa dipungkiri dan sudah menjadi buah bibir seisi kampusnya. Tetapi semakin mendekati semester akhir, Zaskia selalu di hadapkan dengan keputusan sulit untuk hubungan yang rumit. Mampukah Zaskia mempertahankan cintanya?

Tags
2 tags
Chapter 1After Highschool

Namaku Princess Zaskia, 23 tahun. Aku adalah mahasiswa yang saat ini sudah semester akhir dan segera wisuda. Sambil menunggu jadwal wisuda, kini aku bekerja di Starbucks - Malang. Aku terpaksa meninggalkan kota asalku karena beberapa alasan. Namun, tidak mengubah kenyataan jika aku akan kembali ke Lumajang lagi.

Ini adalah kisahku ....

Lebih tepatnya kisah cintaku.

[Storial.co] Hehe, apa mungkin terkesan curhat ya? Zaskia ingin mendapatkankan jawaban dari pembaca chat story ini.

Baiklah aku mulai "klik."

[Blogger Zaskia] -dipenuhi banyak tugas perkuliahan.

[Whatsapp Zaskia] -dipenuhi banyak chattingan.

[Instagram Zaskia] -dipenuhi banyak follower dan likers.

[Facebook Zaskia] -dipenuhi banyak postingan kopi sutabakusu.

*Kenyataan Zaskia adalah orang populer*

________

Hari itu, setelah kelulusan SMA ....

****

Aku tidak punya keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Terutama biaya hidup di luar kota sangatlah mahal. Aku adalah anak yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Ayahku petani jagung dan ibuku pedagang di pasar. Aku tinggal di Gombleh, satu-satunya rumah ayah dari warisan kakek. Kampung di sini amat subur, banyak bunga yang menghiasi jalanan di sekitar sungai, penduduknya juga ramah-tamah. Bisa dibilang aku di sini seperti kembang desa karena kecantikanku yang menurun dari ibuku, Amira Kriswijayanti.

Di tahun 2015, tepatnya bulan Juni. Aku sudah tamat SMA.

Sebelumnya, aku bersekolah di SMA 1 Negeri Lumajang. Aku termasuk siswa berprestasi karena sering masuk peringkat 10 besar. Aku paling suka pelajaran matematika dan olahraga. Paling tidak suka dengan pelajaran bahasa Indonesia dan Sejarah, bagiku sangat membosankan. Terutama ketika guru bahasa Indonesia sering menggodaku seperti membuat-buat contoh kalimat yang menyangkut pautkan aku lalu menjodohkannya dengan salah satu cowok di kelas.

AKU TIDAK SUKAAAA!!!

Paling sering juga digosipkan aku berpacaran ....

Aku menjadi bosan dengan hari-hari SMA-ku yang seperti itu.

*Maklum walau Zaskia cantik, tapi tak pernah berpacaran*

Oh ya, aku dulunya anak IPA. Syukurlah aku bisa masuk IPA, aku suka dengan jurusan IPA ini karena ketemu matematika lagi dan lagi.

Matematika itu mengasyikkan bagiku, membuat seseorang berpikir secara realistis. Aku sangat menyukai matematika terutama pelajaran kalkulus. Yah, entah mengapa sebagian besar orang enggan menyukai matematika tetapi aku sangat meyukainya lebih dari apa pun.

Aku sering mengikuti olimpiade matematika hingga keluar daerah, saat itu aku selalu juara 1. Suatu saat jika begini terus, aku pasti bisa masuk PTN jalur undangan nih, harus pilih jurusan matematika!!!

Ya itu pikirku.

Kekecewaan ada saat kurasa pelajaran matematika ini sangat sulit.

Di kelas 3 SMA, aku mendapatkan guru yang bisa dibilang killer. Bahkan beliau sangat teliti dengan kesalahan-kesalahan kecil terutama pada pengerjaan alogaritma matematika.

Di saat itu, bu Hilda adalah guru matematika sebelumnya menunjukku untuk mengikuti olimpiade kalkulus tingkat SMA. Naas, ketika pak Nawari yang sebut saja guru killer itu mengajar di kelas untuk persiapan olimpiade. Soal yang ia berikan begitu sulit dan menjebakku. Pada akhirnya, kami yang di tunjuk untuk mengikuti olimpiade terpaksa dibatalkan karena tidak ada yang bisa menjawab soal yang ia berikan.

Aku begitu kecewa.

Saat aku protes padanya, jawabanku selalu salah "Apa yang salah dengan ini?" ucapku dengan nada kesal.

"Begini ... begini dan begini ...." Hanya memakai cara yang tidak sama dengannya saja jawabanku disalahkan!? Betapa egoisnya guru ini, pikirku yang cukup kesal dengan cara dia mengajarnya.

Lalu ia berkata "Jika kau sebegitu cintanya pada matematika, cintamu itu sia-sia. Suatu saat jika kau berada di perguruan tinggi akan di hadapkan dengan level yang lebih killer daripada diriku." Tatapan sinis dan ucapan pedasnya itu membuatku mengurungkan niat untuk masuk perguruan tinggi.

BERARTI CINTAKU PADA MATEMATIKA MASIH BELUM CUKUP! TIDAK BISA MELEBIHI CINTANYA ....

AKU MENJADI PUTUS ASA PADA PILIHANKU SAAT DIBANGKU KELAS 3 SMA.

-Saat itu aku dipanggil ke ruang BK-

Semua orang yang peringkat 1 sampai 10 besar akan mendapatkan jalur undangan untuk masuk ke PTN. Termasuk aku!

"Heh," gumamku dengan begitu bangganya dalam hati. Aku memilih Universitas Malang, dan test di sana di antarkan ayahku naik motor. Kami lewat Piket Nol - Semeru. Jalannya begitu sulit dan berliku-liku, untuk sampai ke Malang kota butuh waktu sekitar kurang lebih 4 jam.

[UNIVERSITAS MALANG]

Akhirnya aku sampai sini, juga.

Akan kubuktikan bahwa aku bisa masuk jurusan matematika.

Aku masuk ruang ujian.

Soal testnya tidak begitu sulit, aku sangat percaya diri mengerjakannya.

Ayah menungguku di bangku luar sebelah ruang ujian.

'TEEEEEET' waktunya hanya 3 jam.

Kami langsung pulang.

....

Untung ada ayahku yang baik dan dapat diandalkan.

Dulu, jauh sebelum aku lulus SMA, Ayahku pernah bertanya padaku "Nak, apa kamu ingin kuliah?"

"Ya ayah, aku ingin menjadi sarjana yang ahli dalam matematika dan nanti aku bisa kerja di lembaga keuangan lalu bisa memberantas korupsi." Tuhkan! Mungkin mimpiku ini memang ketinggian tapi, akan kubuktikan kalau aku bisa

"Hahaha, anak ayah yang cantik ini memiliki cita-cita yang sangat tinggi juga." Ayah menanggapinya dengan tertawa kecil di depanku setelah mendengar impianku tadi.

Aku tersenyum cerita saat menanggapi perkataan ayah.

"Bagaimana jika cita-citamu itu tidak terwujud, nak? Apa kau masih-"

Belum sempat ayah bertanya lebih lanjut, aku memotong perkataannya.

"Pokoknya harus terwujud!!" aku mengatakannya dengan wajah penuh keyakinan dan dengan sangat egoisnya aku mengatakan seperti itu.

....

Beberapa hari kemudian ....

Akhirnya hari pengumuman tiba!

[Daftar nama siswa-siswi yang masuk perguruan tinggi]

No. 1 Erina ... Universitas Erlangga (Jurusan Kedokteran)

No. 2 Saidah ... Universitas Jember (Jurusan Sastra Indonesia)

No. 3 Lutfi ... Universitas Surabaya (Jurusan Biologi)

No. 4 ... No. 5 ... Selesai.

Loh namaku!? Tidak ada!!!

Aku tidak percaya, aku tidak percaya namaku tidak ada di sana. Perasaan aku juga lancar mengerjakan semua soal-soal tesnya.

Seketika mukaku bermuram durja, aku hanya bisa melihat kegirangan teman-temanku di sana sementara aku sendiri ..., Ja-jadi aku tidak-

AAAAAAARRRRRRRRGGGGGGHHHHHHH!!!

Setelah mengetahui pengumuman itu, aku pergi ke toilet.

(Nangis kejer)

Ini mungkin karena kesombonganku! Mimpiku terlalu ketinggian, dan aku terlalu egois! Aku tidak bisa masuk ke PTN walaupun telah mengerjakan soal dengan begitu mudahnya.

Aku pulang dengan membawa kekecewaan.

Aku menceritakan pada ayah dan ibuku, respon mereka ... "Sudahlah tidak apa-apa jangan putus asa, ya, sayang."

Respon ayah sangat biasa saja.

Respon ibu, hanya 'apa kata aku.'

Oh! Kupikir beginikah orang tua yang sudah melihat anaknya telah mengecewakannya? Apa aku terlalu mengecewakannya, ya?

*Padahal ayah dan ibu tidak terlalu menuntut Zaskia untuk masuk ke PTN, hanya saja Zaskia terlalu bersemangat*

Sejak saat itu, aku tidak tertarik lagi untuk tawaran masuk perguruan tinggi. Aku enggan kuliah, menuju kelulusan pun aku sudah ogah-ogahan.

"Untuk apa bersekolah selama ini? Semua buku ini tidak akan berguna." Pikirku sambil membakar beberapa catatan pelajaran yang sudah tidak terpakai lagi.

Aku sudah memantapkan diri untuk tidak menikmati kehidupan sekolah lagi.

Setelah lulus SMA, aku ingin cari kerja dan cari pacar saja. Lalu nikah.

Itu pikirku, dan ... beberapa hari kemudian aku bertemu kakak kelasku di jalan.

"Eh, kamu!" Sapa dia padaku.

"Loh mbak Alisa, apa kabar mbak?"

"Oh, baik dek."

"Dek?" pikirku aneh, biasanya dia memanggilku "Sas"

"Kamu?" Tanya mbak Alisa padaku.

"Oh, aku baik juga." Ucapnya dengan senyum ramah.

"Setelah lulus SMA kamu mau ke mana?" dia menanyakannya juga, sama seperti pertanyaan ayah ibuku sebelumnya.

Aku tidak ada pilihan lain, aku belum bekerja tapi, aku tidak ingin menjadi pengangguran, "Umm ... aku bingung ... aku lagi cari kerja sekarang. Ada saran kah mbak?" Masa' iya aku harus bilang kalau aku cari pacar juga, hehehe.

"Waduh, gimana ya? Mbak belum kerja juga soalnya." Jawab mbak Alisa yang menatapku dengan ragu, "Kamu gak ingin kuliah?" dia menambahkan pertanyaannya.

"Eh, kuliah? Umm ...," bagaimana ya setelah aku masih merasakan kekecewaanku karena tidak diterima di PTN dan di jurusan yang kusukai, aku menjadi minder. "Aku tidak begitu tertarik-"

"Oh kukira kamu ingin kuliah." Responsnya sangat biasa.

"Eh!?" Tiba-tiba dia menyodorkan sebuah lembaran brosur perkuliahannya.

"Ya. Aku sekarang kuliah di sini." Jawab mbak Alisa dengan senyum riangnya. Kupikir, kuliah walaupun tidak di perguruan tinggi negeri mungkin menyenangkan juga, ya?

"...."

Kampus swasta yang dekat dengan rumahku.

"Aku ingin menjadi guru, untuk itu aku menginginkan sebuah gelar pendidikan. Bagiku guru adalah pekerjaan yang mulia yang bisa mencerdaskan bangsa, aku menyukainya."

Saat itu, saat aku mendengarnya kata-kata itu terucap dengan senyum lembutnya yang sangat natural ... entah kenapa kata-kata mbak Alisa sangat menginspirasiku.

"Tolong sebarkan ke teman-temanmu yang ingin masuk situ ya." Ah~ itu bagian dari promosi ternyata.

Kami tak sengaja bertemu di jalan, kemudian dia pergi.

"Ba-baiklah." Aku merasa berat hati dengan permintaannya.

Apa sebaiknya aku posting untuk membantu promosi saja ya?

"Hmm ...." Tapi, bingung ... apa ada yang tertarik?

Padahal tadinya aku bilang, aku ingin cari kerja! Yah~ jadi, bagaimana ya? Apa enaknya kerja dulu baru kuliah? Atau kuliah dulu baru kerja? Cari kerja sambilan di kota kecil ini susah juga ....

Tapi ....

"Apa bagusnya kampus ini, sih? Diliat doang kayak kantor ga jelas, bahkan masih bagusan SMA-ku. Tidak ada menarik-menariknya." Gumamku sambil membolak-balik brosur pemberian mbak Alisa itu, dan ... ketemu sisi menariknya! Jurusan ... kok, prodi? Apa itu? (Awam banget belum tahu istilah itu) "PENDIDIKAN MATEMATIKAAAAAAAAAAA! APA!!!?"

Ada jurusan Pendidikan Matematika.

"Gapapa meskipun kampus kecil yang terlihat kurang benarik dan cuma pendidikan apa nih!? Yang penting ada matematikanya." Pikirku, kini semangatku berkobar kembali.

Terima kasih banyak mbak Alisa.

Brosur yang sangat berharga, aku takkan menyia-nyiakan kebaikanmu, mbak!!

"...."

Baiklah, aku putuskan sekali lagi!!

Walau aku tidak pernah masuk PTN, tidak masalah.

PTS pun sudah cukup asal bisa bertemu matematika.

Cintaku pada matematika tidak akan pernah pudar, sampai kapan pun!

Akan kuputuskan aku akan masuk ke sini!

****

You May Also Like

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · Urban
Not enough ratings
825 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urban
Not enough ratings
1016 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Ningsih_Nh
Ningsih_NhLv4
Ming_Salsha
Ming_SalshaLv4
Aika_Ai
Aika_AiLv11
Hima57
Hima57Lv10
Sider
SiderLv11
Nona_Muda_9163
Nona_Muda_9163Lv11

SUPPORT