Begitu Raka telah mengantarku sampai ke depan gang, dia langsung pulang begitu saja. Tidak lupa aku mengucapkan terima kasih banyak padanya. Raka tidak ingin mampir dan tampaknya setelah mengantarkanku dia memperoleh panggilan dari seseorang dan tampaknya itu mendesak sekali.
Ponselnya tadi centang satu dan aku lihat kembali sekarang chatnya sudah centang 2 mungkin dia memang benar-benar tidak sempat membuka ponselnya sejak tadi. Saat bertelepon entah kenapa itu seperti benar-benar sedang mendesak.
Aku hanya bisa memperhatikannya, aku tidak akan bertanya lebih lanjut takut dikira mencampuri urusannya nanti.
"Ehm, sas." Setelah bertelepon dia menoleh secara tiba-tiba kemudian dia menyapaku.
"Iya?" aku menjawabnya dengan tanda tanya dan ekspresi heranku.
"Itu tadi ... ah~ untung saja kita cepat-cepat pulang." Ucap Raka dengan rasa lega.
"Eh, ada apa, ka?" tanyaku memastikan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com