webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Adolescente
Classificações insuficientes
380 Chs

Si Kampret

"Hey, hentikan senyum bodoh mu itu!" Michelle meraih benda apapun yang ada di sekitarnya, sebagai alat mengusir hama -yang dimaksud adalah Eugene tentunya.

"Kenapa memang? Senyum ku kan manis~"

"Hooek!!" Michelle lantas menutupi mulutnya dengan telapak tangan, berlagak mual.

"Haish... kejam sekali~" Eugene merengut. Lalu tiba-tiba dia ingat sesuatu. "Hari ini apa kau senggang?"

"Kenapa? Mau mengajak ku pergi?" tebak Michelle, lagi-lagi tepat sasaran.

"Em..." Eugene mengelus telapak tangannya sendiri. "Kalau kau tidak keberatan, mau pergi ke restoran ibumu tidak?"

Tak ada jawaban, Michelle masih setia dengan wajah datar, bangkit dan berjalan ke arah pintu keluar. Sedangkan, bola manik hitam Eugene mengikuti pergerakan gadis itu dalam diam.

"Silakan keluar.."

"Heh?!" sontak Eugene berdiri, nyaris melompat, lalu berlari menghampiri Michelle. "Kau masih marah?"

"Apa wajahku terlihat gembira?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com