webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Adolescente
Classificações insuficientes
380 Chs

Pengalaman Tak Terduga : 1

Sudah sekitaran sejam lebih, sejak Eugene menarik paksa Aiden masuk ke dalam demi menghindari kalimat sarkas dari Michelle. Berniat tidur karena keadaan tubuhnya lumayan letih. Namun matanya tak bisa terpejam rekat meski sudah terlampau berat, entah karena sementara ia tidur di lantai dengan alas tipis, atau karena suasana rumah ini terasa sedikit, menyeramkan. Sekeras apa Eugene menyangkal, nyatanya ia cukup paranoid pada sudut-sudut ruangan yang gelap.

'Seet—'

'Gasp!'

Eugene tersentak ketika sudut matanya melihat suatu pergerakan, sedikit melirik dengan perasaan gemetar, lalu kembali bernafas lega saat mendapati itu hanyalah gorden putih yang melambai-lambai karena tertiup oleh angin, mungkin karena ia kurang rapat menutup atau memang ada lubang tak diketahui di sela-sela jendela itu.

'Srek—'

"Argh! sialan! singkirkan kakimu itu!" hardik Eugene, melemparkan kaki Aiden yang menimpa perutnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com