Awalnya Casey setuju dengan pilihan tempat yang Michelle tunjukan tadi. Sekedar terbang melewati perbukitan tandus bukanlah hal yang sulit. Mereka juga buka terbang sendiri, ada seorang pemandu yang akan duduk di belakang, menemani mereka terbang.
Benar, awalnya saja Casey merasa biasa-biasa saja. Namun semua berubah ketika dia melihat video kecelakaan saat paralayang yang entah kenapa muncul dari hasil pencarian 'pengalaman terbang paralayang' yang sempat diketik oleh si gadis ikal di Youtube.
"Kau yakin akan ke sana?"
"Kenapa? Kau takut?" Michelle tak pernah salah menebak isi pikiran seseorang. "Padahal tadi kau bilang ingin mengajakku terbang."
Mulutmu harimau mu. Istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi yang dialami Casey saat ini. Dia termakan ucapannya sendiri. Benar-benar sebuah senjata makan tuan. Terkutuklah mulutnya yang mudah berkata sembarangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com