webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Adolescente
Classificações insuficientes
380 Chs

Orang Asing Yang Familiar (II)

"ada apa dengan wajahmu itu.."

"Bukan urusanmu.."

Aiden hanya bisa menggerutu kesal. Nada bicara Michelle tak pernah melembut sedikitpun. Tapi sekalipun ia tak ada niatan untuk menjauh dari Michelle. Ia seolah terikat pada sebuah kesepakatan yang mengharuskannya menemani gadis itu. Aneh memang.

Michelle, gadis itu hanya tertunduk dan mencorat-coret belakang bukunya tanpa arti. Entah perasaannya saja atau memang ia pernah bertemu dengan pemuda tadi.

Tapi kapan dan dimana ? Di ingat-ingat juga percuma saja. Michelle mendengus kesal saat tak mendapati titik terang.

"Ayahmu—" gadis berambut coklat itu langsung menatap tajam Aiden. "Ah maaf.." merasa tak enak hati, Aiden lebih memilih mengurungkan pertanyaannya.

"Jika tak ada kepentingan lagi lebih baik kau pergi" tangan Michelle terulur mengusir Aiden. Dan akhirnya pemuda itu mengalah dan memilih pergi dari kelas Michelle.

Tak di katakan juga Michelle tahu apa yang hendak Aiden tanyakan. Ia hanya, tak ingin terlarut dalam trauma.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com