webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Adolescente
Classificações insuficientes
380 Chs

Ketahuan Juga

"Kalau kau, apa sedang jalan-jalan sendirian di sektiar sini juga?"

Steven mengangkat wajah, lalu kembali meneguk cairan coklat manis yang suhunya telah turun sedikit. "Ya begitulah~"

"Lain kali kalau mau jalan-jalan keluar, lebih baik mengabari ku saja."

"Aku tidak mau merepotkan Kak Eugene terus menerus, lagipula hari ini kan harusnya Kakak sedang menemani Kak Michelle, kenapa masih di sini ya ampun.."

"Hehehe.." Eugene menyengir lebar. "Kalaupun aku kembali sekarang dan mereka masih terlibat percakapan penting, malahan akan membuat suasana menjadi canggung bukan?"

"Dasar," Steven menggeleng tak percaya. "Tidak takut dengan Kak Michelle?"

"Ke—kenapa harus takut! Aku dan dia kan sudah tak memiliki hubungan, dia juga tak punya hak untuk marah-marah padaku," jelas Eugene, miris.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com